TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menegaskan Indonesia Emas 2045 bisa tercapai jika serius menumpas korupsi.

Sebab, jika korupsi masih merajalela, maka Indonesia Emas tidak akan terwujud.

“Ini (Indonesia Emas 2045) bisa dicapai kalau kita disiplin, terutama kalau tidak ada korupsi,” kata Mahfud saat berdialog pada acara “Tabrak Prof” di Pos Bloc Jakarta, Rabu malam (7/2/2024).

Dia menuturkan, Indonesia Emas itu adalah penjabaran dari Indonesia yang maju, dengan beberapa ciri-ciri, di antaranya, pendapatan perkapita rata-rata masyarakat mencapai US$23.900, bahkan ada yang mengatakan sebesar US$29.000-USS$30.000.

Untuk saat ini, pendapatan perkapita Indonesia masih US$4.600.

“Ini angkanya masih sangat jauh,” tegasnya.

Ditambahkannya lagi, Indonesia Emas jika mengacu pada peta jalan yang dibuat sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), baru akan dicapai pada 2045.

Menurut Mahfud, pada 2045 itu, kira-kira Indonesia sudah tidak ada lagi orang miskin, disebabkan rata-rata pendapatan perkapitanya sudah mencapai US$23.900.

“Nah pada tahun itu, partisipasi pendidikan tinggi mencapai 74 persen, lulusan SMA masuk ke perguruan tinggi. Bukan yang lain tidak diterima, tetapi langsung dapat kerja. Itu setidaknya konsep Indonesia Emas,” papar Mahfud.

Baca juga: Ganjar Respek Presiden Jokowi Putuskan Tidak Ikut Kampanye, Titip Pesan Pastikan Aparat Netral

Mahfud melanjutkan, Indonesia Emas bisa dicapai setelah menghitung potensi sumber daya alam yang dimiliki.

Kata dia, sudah ada lembaga-lembaga kredibel termasuk di dalamnya ada pemerintah menghitung dari sisi ekonomi.

Sesuai penghitungan lembaga-lembaga tersebut, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke empat atau kelima pada 2045.

“Yang terkuat pertama itu nanti RRC (Republik Rakyat China), kedua India, ketiga Amerika Serikat dan keempat Indonesia. Toh kalau Indonesia kelima, maka yang keempat adalah Jepang. Itu hitungan sesuai dengan peta jalannya,” tegas Mahfud.