Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Input Sirekap Disebakan Human Error Hingga Kesalahan Sistem

Anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan kesalahan itu ihwal sistem yang salah dalam membaca angka numerik dari dokumen formulir Model C Hasil.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Salah Input Sirekap Disebakan Human Error Hingga Kesalahan Sistem
Tribunnews.com/Fahdi Falevi
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain dikarenakan oleh human error, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengakui salah input dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) disebabkan oleh kesalahan sistem.

Anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan kesalahan itu ihwal sistem yang salah dalam membaca angka numerik dari dokumen formulir Model C Hasil.

"Jadi begini, misal angka 3 itu terbaca 8. Misalnya angka 2 itu terbaca 7," kata Idham saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2024).

Atas kesalahan sistem itu, KPU melalui operator sirekap di Kabupaten/Kota setempat harus melakukan akurasi manual terhadap angka yang salah. Selama proses akurasi, data yang ditampilkan di Sirekap pun bukan merupakan data terbaru.

"Ya Sirekap-nya karena dia sedang diakurasi agar prosesnya menjadi lancar, maka untuk sementara tampilan publiknya masih menggunakan tampilan yang terakhir," jelasnya.

Permasalahan Sirekap terus jadi sorotan akibat masifnya kesalahan input data perolehan suara capres-cawapres.

Berita Rekomendasi

Kesalahan itu mengakibatkan penggelembungan suara pasangan capres-cawapres sebab data numerik Sirekap menampilkan jumlah jauh lebih besar daripada yang tercatat di formulir C1 Plano di tempat pemungutan suara (TPS).

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait salah konversi dalam membaca data Formulir Model C1 Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 pada Sirekap.

"Kami di KPU masih manusia-manusia biasa yang sangat mungkin salah," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Ia pun memastikan bahwa kesalahan konversi itu akan segera dikoreksi. Sebab, KPU tak boleh berbohong dan harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas