Seperti Jokowi, Prabowo-Gibran Disarankan Bentuk Tim Transisi Pemerintahan Baru
Menurut Ilham, kini masyarakat menunggu Prabowo-Gibran merealisasikan janjinya untuk merangkul semua unsur dan kekuatan demi mewujudkan cita-cita
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gen KAMI (Komunitas Aktivis Milenial Indonesia), Ilham Latupono, menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming perlu membentuk Rumah Transisi, seperti dilakukan Joko Widodo (Jokowi) setelah unggul pada Pilpres 2014.
Ilham mengatakan, sampai hari ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah merampungkan rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2024 di hampir semua provinsi dengan hasil kemenangan untuk pasangan Prabowo-Gibran.
“Terlepas dari rencana gugatan dua pasangan calon lain dan wacana hak angket di DPR Ri, masyarakat bisa melihat proses rekapitulasi hasil penghitungan tingkat nasional berjalan fair dan terbuka,” kata Ilham kepada wartawan, Minggu (17/3/2024).
Menurut Ilham, kini masyarakat menunggu Prabowo-Gibran merealisasikan janjinya untuk merangkul semua unsur dan kekuatan demi mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
Ilham mengatakan saat ini muncul ragam wacana terkait pembentukan pemerintahan baru yang akan dilantik pada Oktober 2024.
Salah satunya, ide membentuk Koalisi Besar dan menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketua Koalisi Besar pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Namun dua wacana itu terlalu mengawang. Sebaliknya, membentuk Rumah Transisi jelas lebih konkret, seperti dilakukan Jokowi-JK pasca-Pilpres 2014 untuk memperlancar transisi pemerintahan," ujar Ilham.
Baca juga: Reaksi PSI PAN hingga Demokrat Gegara Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo
Menurutnya, salah satu tugas tim Rumah Transisi adalah memperinci visi-misi Prabowo-Gibran selama kampanye dan debat presiden, lalu mempersiapkan formasi kabinet.
"Yang pasti kabinetnya berorientasi keberlanjutan dan harus mampu mewujudkan visi Indonesia Emas,” pungkas Ilham. (*)