Sepak Terjang Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Pimpin Demo di KPU, Dulu Loyalis Prabowo
Berikut adalah sepak terjang Mayjen (Purn) Soenarko, mantan Danjen Kopassus yang pimpin demo Pilpres 2024 di depan gedung KPU RI.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sepak terjang Mayjen (Purn) Soenarko, mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang memimpin demonstrasi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (18/3/2024).
Aksi unjuk rasa tersebut digelar untuk menolak hasil Pilpres 2024 karena dinilai banyak kecurangan yang terjadi.
Menurut Soenarko, kecurangan tersebut telah dimulai sebelum digelarnya Pemilu 2024 hingga pascapencoblosan 14 Februari, dan sampai tahap rekapitulasi suara.
Soenarko sendiri diketahui merupakan pendukung dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Diketahui, Soenarko juga tercatat sebagai satu di antara beberapa Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai politik (parpol) pengusung Anies-Cak Imin.
Namun, terkait aksi demonstrasi tersebut, Soenarko menegaskan, tidak digelar untuk kepentingan partainya.
Sebelumnya, sosok Soenarko ini dikenal sebagai loyalis Prabowo Subianto pada Pilpres 2029 silam.
Namun, pada saat itu, Soenarko sempat tersandung kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal, hingga dituding sebagai pelaku makar.
Selain itu, ia juga dituduh terlibat dalam kerusuhan pada 22 Mei 2019.
Ia pun ditahan petugas Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI di Rutan POM Guntur, Jakarta Selatan.
Kala itu, Panglima TNI yang dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Mabes Polri.
Baca juga: Eks Danjen Koppasus Mayjen Purn Soenarko: Kami Tidak Ingin Dipimpin Kumpulan Penipu dan Perampok
Selanjutnya, Soenarko pun dibebaskan pada Jumat, 21 Juni 2019.
Sepak Terjang Soenarko
Selama di militer, Soenarko memiliki pengalaman dan sepak terjang yang gemilang.
Bahkan, sebelum menduduki posisi tertingginya, Soenarko sudah terkenal di Aceh.
Tercatat, Soenarko pernah menjabat sebagai asisten operasi Kasdam Iskandar Muda pada 2002.
Kemudian, ia menjadi Danrem-11/SNJ, Danrem-22, Pamen Renhabesad, Pati Ahli Kasad Bidsosbud, dan Kasdif-1 Kostrad.
Akhirnya, Mayjen Soenarko mendapat posisi yang membuat namanya membumbung tinggi.
Pada 12 September 2007, Soenarko sah menjadi Komandan Jenderal Pasukan Khusus (Kopassus) ke 22.
Ia menggantikan posisi Danjen Kopassus sebelumnya yakni Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary.
Soenarko menjabat sampai tanggal 1 Juli 2008, lalu digantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.
Setelah pensiun menjadi Danjen Kopassus, Soenarko dianugerahi jabatan tinggi lainnya.
Soenarko menggantikan Pangdam Iskandar Muda sebelumnya, yakni Mayjen TNI Supiadin AS.
Pada 2009, tugas Soenarko sebagai Pangdam Iskandar Muda berakhir. Penggantinya adalah Mayjen TNI Hambali Hanafia.
Setelah itu, Soenarko menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) pada 2009 menggantikan Mayjen TNI Nartono.
Setahun kemudian, tepatnya pada 2010 ia digantikan oleh Mayjen TNI Siswondo.
Karier Politik
Setelah karier militernya berakhir, Soenarko terjun ke dunia politik.
Ia pernah menjadi anggota Partai Aceh (2012-2016).
Kemudian, bergabung bersama Partai Gerindra (2012-2016).
Lalu, Soenarko bergabung dengan Partai Nangroe Aceh, sejak 2017 sampai sekarang.
Riwayat Pendidikan
- AKABRI (1978)
- Susarcabif (1978)
- Komando(1979)
- Diklapa-I (1985)
- Diklapa-II (1988)
- Seskoad (1995)
- Sesko TNI
- Lemhanas (2005)
Riwayat Jabatan
- Komandan Peleton Kopassanda (1979)
- Komandan Peleton 1/112/12/1 Kopassanda
- Perwira Operasi Denpur 13/1 Kopassanda
- Perwira Operasi Denpur 12/1 Kopassanda
- Komandan Yonif Linud 503/Mayangkara (1993—1994)
- Komandan Kodim 1630/Viqueque
- Komandan Kodim 1627/Dili
- Komandan Grup 1/Kopassus (1998)
- Irdam VI/Tanjungpura
- Asops Kasdam Iskandar Muda
- Kepala Staf Divisi Infanteri 1/Kostrad (2007)
- Komandan Jenderal Kopassus (2007—2008)
- Panglima Daerah Militer Iskandar Muda[3](2008—2009)
- Komandan Pussenif (2009—2010)
(Tribunnews.com/Rifqah/Fransiskus Adhiyuda/Adi Suhendi)