Kapolri Singgung Perbedaan Pendapat Usai Pemilu Bisa Menimbulkan Polarisasi Jika Dibiarkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar masyarakat tidak larut atas perbedaan pasca-Pemilu 2024.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar masyarakat tidak larut atas perbedaan pasca-Pemilu 2024.
Hal ini dikawatirkan akan menimbulkan polarisasi yang bisa berdampak mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
"Saya ingatkan baru saja kita melaksanakan serangkaian kegiatan demokrasi yang tentunya di situ terjadi perbedaan pendapat yang kalau kita biarkan tentunya akan terus memunculkan polarisasi," kata Sigit ketika memberikan sambutan di kegiatan buka bersama (bukber) TNI-Polri di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2024).
Untuk itu, Sigit meminta agar jajarannya untuk terus menjadi pelopor dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Terlebih, peperangan yang terjadi di berbagai negara menjadi alasan lain untuk tetap memperkuat persatuan.
Baca juga: KY Terima 52 Laporan Terkait Tindak Pidana Pemilu 2024, Terbanyak Soal Politik Uang
"Sehingga walaupun perbedaan pendapat yang ada, namun yang namanya persatuan dan kesatuan menjadi prioritas yang harus terus kita utamakan," ungkapnya.
"Kita harapkan dengan modal ini, negara kita Indonesia terus betul-betul bisa kita jaga untuk bisa bertahan dalam kondisi seperti saat ini, di mana di situasi negara-negara lain sedang bertempur," katanya.
Baca juga: PDIP Resmi Gugat Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 ke PTUN Jakarta, Sebut Adanya Abuse of Power Jokowi
Dalam kegiatan itu, turut hadir Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, penceramah Das'at Latif dan Gus Miftah, serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Selain itu, turut hadir pula sejumlah pejabat utama Polri dan TNI baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun angkatan Udara dan seluruh jajaran kedua institusi tersebut.