Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Kamil Bakal Maju Pilkada DKI Jakarta, Panel Barus: Ujian Bagi Koalisi Non-pemerintah

Pilkada 2024, terutama di Jakarta, bakal menjadi ajang konsolidasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menguatkan kerja sama untuk membangun Indonesia.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ridwan Kamil Bakal Maju Pilkada DKI Jakarta, Panel Barus: Ujian Bagi Koalisi Non-pemerintah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Panel Barus saat wawancara dengan Tribun Network di Jakarta, Jumat (5/5/2023). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ormas Projo menilai Pilkada 2024, terutama di Jakarta, bakal menjadi ajang konsolidasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menguatkan kerja sama untuk membangun Indonesia.

Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus mengatakan persatuan nasional bisa dimulai dengan kerja sama politik permanen.




Di mana, kerja bersama tersebut sudah dimulai sejak Pilpres 2024, dan bakal dilanjutkan dalam Pilkada Serentak 2024.

“Saya melihat Golkar jeli dengan mengajukan Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta 2024,” kata Panel Barus kepada Tribunnews, Senin (15/4/2024).

Dia menjelaskan keberhasilan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat memunculkan harapan baru bagi warga Jakarta.

Baca juga: Adu Pengalaman Sosok Potensial di Bursa Pilkada DKI: Ada Ahok, Anies, Ridwan Kamil hingga Sahroni

Sebab, warga Jakarta membutuhkan sosok pemimpin moderat, modern, tegas, serta mengakar.

BERITA TERKAIT

Secara pribadi Panel Barus juga melihat politikus perempuan Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, cocok mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta.

Baik secara politik maupun kualitas pribadi Saraswati bakal mampu membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan Koalisi Indonesia Maju.

Selain Saras, ada nama Riza Patria yang juga pernah menjabat sebagai wakil Gubernur Jakarta.

Baca juga: Sandiaga Uno Berpeluang Maju Pilkada DKI Jakarta Meski Gagal Bawa PPP Lolos Parlemen

Panel Barus mengungkapkan bahwa besar kemungkinan PDIP, PKS, serta Partai NasDem bakal mengajukan calon gubernur antitesa terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Terlebih, jika ketiga partai itu mengajukan calon yang menghadirkan politik antitesa bagi pemerintah pusat, tentu berpotensi menimbulkan dinamika dan celah ‘perlawanan’ terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

“Apakah PKS, PDIP, dan Partai Nasdem akan menciptakan politik antitesa bagi Pemerintah pusat dalam Pilkada Jakarta? Kita lihat saja nanti," jelas Panel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas