Mengapa Prabowo-Gibran Tak Mundur dari Jabatan Menhan & Wali Kota Solo Sampai Pelantikan Presiden?
Prabowo dan Gibran tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Menhan dan Wali Kota Solo sampai pelantikan presiden Oktober. Apa alasan mereka?
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto dipastikan tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan RI usai dinobatkan menjadi presiden terpilih di Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Gerindra itu akan tetap menjadi Menhan hingga pelantikan menjadi Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Fix tidak (mundur sebagai Menhan)," kata Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) malam.
Dasco memastikan Prabowo akan mengemban tugasnya sebagai menteri pertahanan hingga akhir kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Baca juga: Pengamat Sebut PDIP Berpotensi Jadi Mitra Pemerintah di DPR Meski Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Ia menyebut keputusan itu juga telah melalui proses diskusi.
Lalu apa alasan Prabowo tidak mundur dari jabatan Menteri Pertahanan sampai pelantikan Presiden/Wapres pada 20 Oktober mendatang?
Menurut Dasco, dengan tetap menjadi Menhan akan mempermudah Prabowo dalam berkoordinasi dengan koleganya sesama menteri.
"Dan akan lebih mudah berkoordinasi dengan rekan-rekan sejawat kolega menteri, dalam hal koordinasi di bidang-bidang yang ada," ucap Dasco.
Tak hanya, Gibran Rakabuming Raka juga menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo usai ditetapkan KPU menjadi wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024.
Gibran mengatakan ingin menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Solo hingga pelantikan menjadi Wapres ke-14 RI pada Oktober mendatang.
"Ya ini kan masih lama pelantikannya. Saya rasa saya masih punya kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang di sini," kata Gibran saat ditemui di SMK Negeri 8 Surakarta, Jumat (26/4/2024).
Gibran menegaskan ia dan Prabowo akan tetap menduduki jabatan mereka di Pemerintahan.
Baca juga: Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Menguat, NasDem & PKB Diyakini Masing-masing Dapat 2 Jatah Menteri
Menurut Gibran, hal itu sesuai dengan arahan Prabowo selaku Presiden terpilih.
"Itu perintah dari Pak Presiden terpilih. Kita tetap jalankan tugas yang sekarang sampai nanti pelantikan," katanya.
Prabowo-Gibran sudah ditetapkan sebagai presiden-wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 23 April lalu.
Mereka dinyatakan meraih suara paling banyak dari dua pasangan lainnya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, setelah MK menolak gugatan hasil sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD secara keseluruhan.
Ada tiga hakim yang berpendapat berbeda (dissenting opinion) dalam putusan itu yakni Wakil Ketua MK Saldi Isra, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih, dan Hakim Konstitusi Arief Hidayat.
Prabowo-Gibran menang satu putaran usai unggul di 36 dari 38 provinsi se-Indonesia.
Nama-nama Potensial Maju Pilkada Kota Solo 2024
Berikut ini nama-nama potensial maju sebagai calon Wali Kota Solo dalam Pilkada Kota Solo 2024 dalam Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024.
Nantinya warga Solo akan mengikuti pemungutan suara untuk memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2024-2029 penerus kepala daerah saat ini, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Sejumlah tokoh pun sudah bermunculan seiring makin dekatnya waktu menuju tahapan Pilkada Kota Solo 2024.
Baca juga: Nasib Jokowi Usai Tak Jadi Presiden dan Disebut Bukan Bagian PDIP, Pulang ke Solo Seperti Mimpi SBY?
Siapa saja mereka?
Berikut nama-nama tokoh yang namanya sudah muncul di publik dan berpotensi maju sebagai calon Wali Kota Solo 2024 yakni:
- Pengusaha Diah Warih Anjari
- KGPAA Mangkunagoro X (Raja Mangkunegaran)
- Kevin Fabiano (Politisi PDIP)
- Rudy Indijarto Sugiharto (pengusaha)
- Her Suprabu (Politisi PDIP)
- Sekar Tandjung (Politisi Golkar)
- Sonny (Politisi PSI)
- Arya Surendra (Ketua PSSI Solo).
Selain itu, terdapat nama Wakil Wali Kota Surakarta pengganti Teguh Prakosa yakni:
- Mashuri (Ketua PCNU Solo)
- Ginda Ferachtriawan (Anggota DPRD Solo)
- Astrid Widayani (Rektor Universitas Surakarta/UNSA)
- Kevin Nugroho (Bos Persis Solo)
- Sugeng Riyanto (Politisi PKS)
Diah Warih Anjari mengaku masih memantau dinamika perpolitikan di Kota Solo karena masih berubah setiap waktu.
"Terima kasih kepada warga Solo yang mendukung," kata dia dalam keterangannya pada Selasa (2/4/2024).
Baca juga: PKB Tegaskan Tak Pernah Ajukan Syarat Menteri saat Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Sementara itu jelang Pilkada Kota Solo 2024, juga muncul poling dengan judul "Siapa Calon Wali Kota Solo Impian Kamu?" dari media lokal terkait nama-nama berpotensi maju di pesta demokrasi rakyat tingkat daerah.
Hingga Jumat (29/3/2024) malam, Diwa-sapaan akrab Diah Warih-bertengger di posisi teratas dengan raihan 24,97 persen.
Posisi Diwa dibuntuti Rudy Indijarto Sugiharto di urutan kedua dengan persentase 24,45 persen dan Mashuri di posisi ketiga dengan raihan 18,34 persen.
Sedangkan urutan keempat dan kelima, masing-masing ditempati Kevin Fabiano yang meraih 11,90 persen dan Sonny dengan torehan 8,80 persen.
Hasil polling ini dilihat pada Jumat malam, 29 Maret 2024, sebelum situs polling tersebut mengalami gangguan teknis (error).
Pemerhati Hukum dan Kebijakan publik Isharyanto mengapresiasi jajak pendapat.
Menurut dia, jajak pendapat adalah bentuk keterbukaan rekrutmen politik dan menggambarkan peran serta pemangku kepentingan dalam proses pemilihan kepala daerah.
Baca juga: Kegiatan yang Mulai Dilakukan di IKN Tahun Ini, Ada Pelantikan Prabowo-Gibran
"Secara demokrasi, semakin banyak calon akan semakin bagus dan sesuai sistem maka menjadi pertimbangan diantara partai-partai yang kelak mengusung kandidat," ujar dosen di Universitas Sebelas Maret Surakarta ini.
Surakarta adalah kota yang berkembang pesat.
Kota ini ke depan harus menjadi kota modern yang ramah lingkungan, nyaman didiami dan kondusif untuk bisnis ditopang komitmen kepada pendidikan dan kemajuan budaya yang adiluhung.
"Ada harapan yang menguat bahwa kepemimpinan mendatang adalah sosok yang mengerti visi ideal tersebut. Ada bagusnya jika kandidat perempuan, untuk memberi pesan kuat bahwa Kota Surakarta adalah kota yang responsif gender," ungkapnya.
Sumber: Tribunnews.com/Igman/Glery Lazuardy
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.