Anies Baswedan Usai Pilpres, Maju Pilkada DKI atau Gabung Kabinet Prabowo-Gibran? Ini Jawabannya
Anies Baswedan memberikan jawaban terkait langkah politiknya ke depan setelah kalah dalam Pilpres 2024 dari Prabowo Subianto.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan jawaban terkait langkah politiknya ke depan setelah kalah dalam Pilpres 2024 dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak mau terburu-buru memutuskan apakah dirinya akan maju menjadi calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 atau tidak.
"Semua yang menyangkut langkah berikutnya, kasih jeda sebentar," kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).
Dalam kesempatan berbeda, Anies menyatakan, saat ini dirinya masih ingin rehat sejenak dari urusan politik setelah berkontestasi di Pilpres 2024.
"Saya jeda dulu sebentar sekarang ya," kata Anies di Kantor Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Saat ditanyakan hingga kapan jeda itu dilakukan, Anies tidak memberikan penjelasan lebih detail, dan memilih hanya melemparkan senyum.
Baca juga: Ditanya Kemungkinan Anies Bisa Maju di Pilkada Jakarta dari PKB Tanpa Taaruf, Ini Jawaban Muhaimin
Terkait kemungkinan dirinya akan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran, Anies menyebut penetapan kabinet masih terhitung lama.
"Kan masih lama proses kabinet juga," kata Anies.
Anies pun menyebut pengumuman atas terpilihnya Prabowo-Gibran oleh KPU RI juga baru dilaksanakan beberapa hari lalu.
Sehingga menurutnya, terlalu dini jika pembahasan soal kemungkinan masuk kabinet ditanyakan kepadanya.
"Baru ada pengumuman KPU Minggu lalu, masih panjang," ujar dia.
Baca juga: Anies Baswedan Respons Kemungkinan Diajak Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Baru Kemarin Pengumuman
Saat kembali ditekankan soal berniat atau tidaknya jika ditawarkan gabung ke kabinet, Anies menyebut sudah pernah menjawab pertanyaan demikian.
Dirinya menyatakan, tidak ada perkembangan apapun terkait pembahasan tersebut.
"Saya sudah pernah jawab diwawancara itu saja. Tidak ada update," ujar dia.
Sebelumnya, Anies pun mengaku tak mau berandai-andai ditawari kursi menteri oleh Prabowo setelah PKB dan NasDem merapat ke Koalisi Indonesia Maju.
"Saya udah bilang kemarin (soal responsnya jika ditawari kursi menteri), kita tidak berandai-andai. Kalau saya jawab 'tidak', nanti akan dibilang 'emangnya ditawarin?'. Saya bilang 'iya', 'emangnya ditawarin?," ucap Anies usai menghadiri acara Halal Bihalal dan Tasyakuran Milad PKS ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Sabtu (27/4/2024).
Anies menyebut, untuk saat ini, ia akan menjalani situasi yang ada.
Namun, Anies menekankan, ia akan meneruskan gagasan perubahan, jika ada kesempatan lain yang didapatkannya.
"Jadi sekarang kita jalani saja dulu. Setiap ada kesempatan untuk meneruskan gagasan perubahan, ya teruskan," kata Anies.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani meyakini bahwa kubu Anies-Muhaimin dan PDI Perjuangan akan ikut menjadi bagian dari pemerintahan ke depan.
Sebab, kata dia, Prabowo berharap bisa membangun pemerintahan secara bersama-sama.
"Kami merasa bahwa insyaallah ajakan kami untuk bersama-sama membangun Indonesia ke depan di bawah pemerintah Prabowo-Gibran sepertinya bukan bertepuk sebelah tangan," ujar Muzani saat ditemui di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024) malam.
"Harapan Pak Prabowo untuk bisa bersama-sama untuk membangun Indonesia dari komunikasi awal kami dengan semua parpol yang tadinya berbeda pilihan dalam pilpres sepertinya dalam komunikasi awal kami bukan sesuatu yang bertepuk sebelah tangan," sambungnya.
NasDem Berniat Duetkan Anies dan Sahroni di Pilkada DKI
NasDem menyatakan terbuka opsi untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Ahmad Sahroni dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ketua DPW Partai NasDem Jakarta Wibi Andrino mengatakan, sejatinya wacana itu sedang digodok secara mendalam di internal partai.
"Itu (wacana gabungkan Anies-Sahroni) memang masih dalam kajian mendalam dari DPP partai," kata Wibi di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Kata Wibi, kewenangan dalam mengusung calon di Pilkada itu berada pada ranah DPP.
Sedangkan untuk tugas Wibi beserta jajaran di DPW NasDem adalah melakukan konsolidasi dan mempersiapkan infrastruktur partai.
Sehingga, kata dia, nantinya jika sudah ditetapkan maka tim di DPW NasDem bisa bekerja secara optimal.
"Kita di DPW ini memang lebih kepada konsolidasi struktural, mempersiapkan infrastruktur partai, bila mana nanti sudah diputuskan oleh tingkat pusat, kita kerja bisa secara optimal," ujar dia.
Wibi lantas menyatakan harapannya agar Anies mau kembali maju di Pilkada Jakarta.
Pasalnya, permintaan itu diklaim Wibi merupakan kehendak rakyat Jakarta terhadap kinerja Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur dari 2017-2022.
"Sayang sekali kalau beliau (Anies) itu tidak kembali ke Jakarta membangun Jakarta ke depan," kata dia. (tribunnews.com/ ibriza/ rizki/ umam)