Bela Jokowi, Projo: Elite PDIP Lebih Baik Introspeksi Diri Ketimbang Seruduk Sana-Sini
Di sisi lain, Panel menilai Jokowi dalam situasi apa pun tidak pernah menyerang dan mendeskreditkan PDIP maupun para elitenya, termasuk Ketua Umum PDI
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara DPP Pro Jokowi (Projo), Panel Barus menanggapi pernyataan sejumlah elite PDI Perjuangan (PDIP) yang uring-uringan usai jagoannya, Ganjar Pranowo - Mahfud MD kalah pada Pilpres 2024.
Menurut Panel, sebaiknya para elite PDIP melakukan instroseksi diri.
“Lebih baik introspeksi diri ketimbang sruduk sana, sruduk sini. Tindakan yang tidak dewasa seperti itu sangat disayangkan,“ kata Panel Barus, dalam keterangan pers, Minggu (5/5/2024).
Panel menjelaskan, diketahui calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP kalah pada Pilpres 2024 dan hanya mendapat posisi ketiga dari tiga kontestan.
Meski hasil Pileg 2024 menempatkan PDIP di posisi puncak, namun perolehan suaranya turun signifikan dibandingkan Pileg 2019.
Baca juga: PDIP Singgung Parpol yang Lontarkan Narasi Perubahan Tapi Tak Konsisten, Sindir NasDem dan PKB?
Pamel menilai, bukannya melakukan evaluasi internal, elite PDIP justru bermanuver dengan menstigma negatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Terpilih 2024, Gibran Rakabuming Raka.
“Itu tanda bahwa PDIP baperan ketika kalah. Baperan cerminan dari ketidakdewasaan dalam berpolitik,“ ujarnya.
Di sisi lain, Panel menilai Jokowi dalam situasi apa pun tidak pernah menyerang dan mendeskreditkan PDIP maupun para elitenya, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dimana, kata Panel, Jokowi tetap santun dalam politik walaupun mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari elite-elite PDIP.
Namun kader dan simpatisan partai itu sangat mendukung dan menghargai Jokowi.
Baca juga: Masinton PDIP Sebut Gibran Gimik soal Rencana Konsultasi Megawati Susun Kabinet
Menurut Panel, masyarakat tahu bahwa Jokowi banyak memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan pencapaian PDIP selama masa pemerintahannya pada 2014-2024.
Meski begitu, Jokowi dan Gibran yang jadi sasaran karena PDIP kalah Pilpres 2024, sampai tidak diakui atau dipecat sebagai anggota PDIP.
“Alhasil, banyak partai buka pintu dan karpet merah untuk Pak Jokowi dan Mas Gibran. Jangan nyesel,“ pungkas Panel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.