Terbuka Duetkan Anies-Ahok, PDIP Hanya Tutup Pintu untuk Pihak yang Pernah Berkhianat
PDI Perjuangan (PDIP) terbuka dengan peluang duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - PDI Perjuangan (PDIP) terbuka dengan peluang duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
Politisi PDIP, Chiko Hakim, mengatakan pihaknya selalu terbuka dengan semua kalangan.
"Secara general PDI Perjuangan partai yang merepresentasikan ke-Indonesia-an utuh. Jadi dari seluruh pihak kami tidak menutup diri, kami membuka diri bagi calon-calon kepada kepala daerah di seluruh Indonesia dengan segala latar belakang," kata Chico di program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Rabu (8/5/2024).
Chico menilai, keduannya memiliki magnet tersendiri di Pilkada serentak 2024.
Ia mengatakan, saat Ahok memimpin DKI Jakarta, tingkat kepuasan publik sangat baik.
Begitu pula dengan Anies, publik dinilai puas dengan kepemimpian lima tahun Anies.
"Kedua tokoh ini memang punya pangsa pasar berbeda, dan yang menarik ketika keduanya memimpin Jakarta punya approval yang baik, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan keduanya baik, walaupun mereka bersaing keras, keduannya tinggi sekali," katanya.
Sehingga, Chico menilai, duet Anies dan Ahok di Pilkada Jakarta masih terbuka lebar, meski keduanya pernah bersaing keras di Pilkada DKI 2017.
Menurutnya, bila duet itu bisa diwujudkan peluang kemenangan besar.
Chico mengatakan, yang perlu diperhatikan jika keduanya bersatu, idiologi yang dikedepankan adalah soal kerakyatan siapa yang berpihak kepada rakyat, menjunjung kebhinekaan dan Pancasila.
"Jadi ini memang suatu hal yang di luar historis, persaingan yang sangat keras sebelumnya, adalah kemungkinan kemenangan keduannya besar."
"Opsi-opsi itu terbuka, opsi terkait PDI-P koalisi dengan siapapun juga terbuka," ujar Chico.
Baca juga: Anies-Ahok atau Ahok-Anies? Pengamat: Apa Anies Mau Turun Kelas dari Capres ke Cawagub Ahok?
Chico kemudian berkelakar bahwa pihaknya sejatinya terbuka dengan seluruh pihak, kecuali bagi orang atau pihak yang pernah berkhianat dengan partainya.
"Yang mungkin tertutup adalah opsi terkait dengan kami mencalonkan orang atau keluarga yang pernah berkhianat kepada partai kami. Itu saja yang tertutup, kalau yang lain sampai saat ini masih terbuka," ujar Chico.
Kata Anies
Sementara itu, Anies mengaku belum memutuskan untuk maju atau tidak dalam Pilkada 2024 yang bakal digelar November mendatang.
Setelah kalah di Pilpres 2024, Anies masih memerlukan waktu untuk mendiskusikan langkah politiknya ke depan.
Termasuk, soal isu dirinya bakal berduet dengan Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
"Wong memutuskan maju saja belum tahu."
"Fase pertama itu apakah ini adalah opsi yang akan diambil? Kalau iya, maka bersama dengan siapa, siapa koalisinya dan lain-lain, itu fase kedua," ucap Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
Bagi Anies, banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
"Makanya beri untuk bicara dengan semua. Proses pilkada ini kan tidak sederhana ya. Bukan soal pendaftarannya saja yang harus dipikirkan, (tapi) kira-kira pilkada besok jujur, adi, bebas enggak ya?" paparnya.
Anies kemudian menegaskan, hingga kini belum memutuskan untuk maju atau tidak di Pilkada 2024.
Ia juga mengaku tidak berniat mendaftar ke partai politik (parpol) tertentu untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
"Saya tidak berencana daftar-daftaran. Ini bukan soal mendaftar, saya sekarang sedang memikirkan apa area kontribusi yang bisa saya lakukan," papar Anies.
"Saya merasa lebih baik menunggu sebentar, memastikan bahwa pilkada besok berlangsung jujur, adil, dan bebas intervensi,” sambung dia.
Dalam kesempatan itu, Anies turut mengaku belum membicarakan lebih lanjut perihal Pilkada Jakarta 2024 dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
“Pertemuan (dengan Surya) ada, tapi belum ada pembicaraan lebih jauh,” ucapnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Jayanti Tri Utami)