TRIBUNNEWS.COM - Nama Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), direkomendasikan sebagai calon gubernur (Cagub) Jateng oleh ijtima' kyai.

Dilansir Tribun Jateng, ijtima' dihadiri para ulama dari para pengasuh pondok pesantren di Jateng dan struktur Dewan Syuro DPC PKB, Minggu (26/5/2024).

Mereka berkumpul di Semarang menyikapi perkembangan dan situasi pemilihan kepala daerah.

Para ulama yang hadir antara lain Pengasuh Ponpes Darul Falah Kudus, KH Badawi Basyir; Ponpes Al Mubarok Wonosobo, Nur Hidayatulloh; Dewan Syuro DPC PKB Grobogan, KH Musyafa’ Zain; Ponpes Al Hikmah Brebes, KH Sholahudin Wahid; dan Dewan Syuro DPC PKB Kab Tegal, Habib Sholeh Al Attas.

Selain itu, ratusan kyai dari berbagai daerah juga hadir.

Koordinator ijtima’ ulama, KH Badawi Basyir, mengatakan para ulama sepakat mendukung Gus Yusuf dengan tiga poin.

“Pertama, mendukung penuh Gus Yusuf untuk Calon Gubernur Jateng. Kedua, mendukung dengan catatan, yaitu Gus Yusuf tetap harus memperhatikan pesantren khususnya sebagai pengasuh pondok pesantren API Tegalrejo Magelang. Tidak boleh lepas dari akar pesantren,” ujarnya, Minggu.

Yang ketiga, kata sosok yang akrab disapa Gus Badawi ini, menegaskan agar PKB mempertimbangkan realitas dan dinamika politik dengan dasar yang kuat.

“PKB harus serius. Ayo kita menangkan bareng-bareng. Saya akan pimpin langsung untuk memenangkan,” seru Kyai Badawi.

Profil Gus Yusuf

KH Muhammad Yusuf Chudlori atau yang akrab disapa dengan Gus Yusuf merupakan sosok budayawan sekaligus ulama asal Indonesia.

Gus Yusuf lahir pada 9 Juli 1973.

Baca juga: 6 Sosok Kandidat Kuat di Pilkada Jateng 2024 Potensi Gantikan Ganjar, Survei IDN: Hendi Tertinggi

Gus Yusuf merupakan pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf di Tegalrejo Magelang.

Sosok Gus Yusuf semakin dikenal pasca meninggalnya KH Abdurrahman Chudlori atau Mbah Dur pada 2011 silam.

Gus Yusuf ditunjuk sebagai pengasuh yang bertugas di bagian urusan antar Lembaga.

Pesantren tempat Gus Yusuf mengasuh, merupakan pesantren yang sama tempat dimana Presiden Republik Indonesia Keempat menempa ilmu yakni Abdurrachman Wachid atau Gus Dur.

Gus Yusuf diasuh oleh Mbah Dur pasca lulus sekolah dasar pada 1985.

Gus Yusuf kemudian menuntut ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri hingga tahun 1994.

Gus Yusuf kemudian memperdalam ilmu agama ke Pesantren Salafiyah Kedung Banteng Purwokerto, Pesantren Salafiyah Bulus Kebumen.

Memasuki era pergolakan reformasi 1998, Gus Yusuf bergabung dengan beberapa elemen organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa untuk ikut berdemonstrasi.

Pada 1998, Mbah Dur mengajak Gus Yusuf mengawal reformasi melalui partai politik yang didirikannya bersama Gus Dur yakni Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Pada 1999 sampai 2007 dia memimpin Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Magelang.

Memasuki tahun 2007 ketika terjadi konflik partai antara kubu Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar, dia dipercaya menjabat sebagai pejabat sementara Ketua DPW PKB Jawa Tengah.

Ia sempat tak menduduki jabatan struktural di PKB dan tampil lagi pada 2013 menjadi Ketua DPW PKB Jawa Tengah.

Selain di bidang keagamaan, K.H. Yusuf Chudlori juga berkiprah di bidang seni dan budaya dengan menggelar perhelatan seni budaya bertajuk Suran Tegalrejo setiap tahun.

Selain itu ia juga mengelola stasiun radio Fast FM yang siarannya menjangkau segmen anak muda. Bersama Sutanto Mendut, dia berpartisipasi dalam acara Komunitas Lima Gunung.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Profil Lengkap Gus Yusuf Chudlori, Masuk 10 Besar Survei Elektabilitas Cagub Jateng 2024 dari PKB

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, TribunJateng.com/Alifia Yumna Amri)