Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Untung dan Rugi jika PDIP-Anies Bersatu pada Pilkada Jakarta 2024, Begini Penjelasan Pengamat

Pengamat politik Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, berbicara mengenai untung dan rugi bagi PDIP serta Anies apabila bersatu di Pilkada Jakarta.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Untung dan Rugi jika PDIP-Anies Bersatu pada Pilkada Jakarta 2024, Begini Penjelasan Pengamat
Kolase Tribunnews
PDIP dan Anies Baswedan mulai saling memuji. Pengamat politik Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, berbicara mengenai untung dan rugi bagi PDIP serta Anies apabila bersatu di Pilkada Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, berbicara mengenai keuntungan dan kerugian bagi PDIP serta Anies Baswedan apabila bersatu pada Pilkada Jakarta 2024.

Saat ini, PDIP dikabarkan mempertimbangkan Anies untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Arifki, jika keduanya bersatu, ini akan memberikan keuntungan tersendiri bagi PDIP maupun Anies.

Bagi Anies, kata Arifki, situasi ini merupakan sebuah kesempatan sebab eks Gubernur Jakarta itu jadi mempunyai kendaraan politik.

"Artinya secara untung tentu pertama bagi Anies paling tidak dia punya kendaraan politik untuk kembali masuk dalam bursa Jakarta," ucap Arifki dalam acara On Focus di YouTube Tribunnews, dikutip pada Rabu (12/6/2024).

"Ini yang paling penting bagi Anies secara personal karena kan tidak ada pilihan bagi Mas Anies dalam waktu dekat, ya, jadi menteri Prabowo-Gibran."

"Artinya enggak mungkin Anies kembali ke kampus, artinya secara politik ini kan juga sebuah opportunity (kesempatan) bagi Anies bahwa Anies tidak punya pilihan lain kecuali maju di DKI Jakarta," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, bagi PDIP, mengusung Anies berarti partai berlambang banteng moncong putih itu jadi bisa bersatu membangun gerakan oposisi.

"Paling tidaknya PDIP bisa menyolidkan gerbong oposisi, paling tidak di akar rumput, bagaimana akar rumput yang memang tidak suka dengan pemerintahan Prabowo-Gibran dan juga akar rumput yang tidak suka dengan Prabowo-Gibran, tapi diwakili oleh Mas Anies bersatu untuk membangun gerakan oposisi," sambungnya.

Menurut Arifki, situasi ini secara efek politik akan menguntungkan PDIP karena ada ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan untuk membangun solidaritas kelompok pemilih dari kalangan islam maupun nasionalis.

"Dan saya rasa ini yang secara efek politik juga menguntungkan bagi PDIP karena kan PDIP kabarnya akan sendirian di luar kalau misalnya PKS masuk ke dalam (pemerintahan)."

Baca juga: Anies dan PDIP Dinilai Sama-Sama Untung jika Bersatu pada Pilgub Jakarta, Pengamat: Musuhnya Sama

"Artinya ada ruang-ruang yang ingin dimanfaatkan oleh PDIP untuk membangun solidaritas kelompok yang ada di kalangan PDIP dan juga kelompok yang ada di kalang Anies, pemilih Islam maupun pemilih nasionalis," terangnya.

Kerugian

Selain itu, Arifki juga menyoroti adanya potensi kerugian bagi PDIP maupun Anies apabila bersatu dalam Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya akar rumput pendukung PDIP dan Anies Baswedan berbeda.

"Kalau kita bicara ruginya adalah bahwa ada komunikasi ulang antara akar rumputnya Mas Anies dengan akar rumputnya PDIP karena berbeda."

"Artinya, apakah PKS akan bergabung dengan Mas Anies atau tidak, ini juga akan menjadi rugi bagi perpolitikan politik depan bagi Mas Anies karena Mas Anies juga akan siap-siap kehilangan pemilih yang ada di belakangnya PKS. Dan saya rasa untuk kerugian bagi PDIP juga sama," tutur Arifki.

PDIP Akui Pertimbangkan Anies

Adapun, Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga, mengakui partainya mempertimbangkan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur (Cagub) Jakarta.

Eriko menyebut, dari delapan nama yang dipertimbangkan PDIP untuk diusung di Jakarta, salah satunya Anies Baswedan.

"Nah saya kan sebutkan 6 nama, ada 2 nama belum disebutkan. Ya memang betul, itu satu Pak Anies," kata Eriko di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Ia menuturkan, Anies memang sosok yang paling banyak dibicarakan untuk maju di Jakarta.

Bahkan, ucapnya, Ketua DPP PDIP seperti Puan Maharani dan Ahmad Basarah menyatakan Anies menarik.

"Nah hanya begini, Pak Anies memang sekarang menjadi satu hal yang seksi. Mbak Puan sudah menyampaikan menarik, Mas Bas, dan lain-lain," ujarnya.

Eriko juga menyebut, berkaca dari Pilpres 2024 lalu, Anies memiliki kekuatan elektoral di Jakarta.

Namun, ia menjelaskan, belum tentu pendukung Anies merestui jika dipasangkan dengan kader PDIP

"Nah misalnya dengan yang lagi hebohnya nih dengan Charles Honoris misalnya yah kan? Muncul kan? Nah sekarang saya tanya, apakah yang mendukung Pak Anies pasti tetap mendukung Pak Anies? Apakah yang mendukung PDIP pasti tetap mendukung PDIP? Nah ini kan belum tentu," terang Eriko.

Atas dasar itu, ia mengungkapkan PDIP melakukan perhitungan secara matang sebelum mengambil keputusan.

"Tetapi ini kan harus dihitung betul. Nah, inilah yang sedang kami hitung betul, bahwa peluang itu ada yes, tapi apakah itu pasti terjadi (belum tentu)," ungkap Eriko.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas