Koalisi Indonesia Maju Hanya Solid di Pilkada Jatim, Pada 4 Daerah Ini Diprediksi Pecah Kongsi
Ray mengatakan, keinginan koalisi KIM untuk "meng-KIM-kan" pilkada, khususnya di daerah-daerah strategis, makin jauh dari harapan.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) hanya solid di wilayah Jawa Timur (Jatim), namun tidak di lima provinsi lainnya.
Ray mengatakan, keinginan koalisi KIM untuk "meng-KIM-kan" pilkada, khususnya di daerah-daerah strategis, makin jauh dari harapan.
"Alih-alih berkoalisi, yang terjadi justru sebaliknya, partai-partai KIM yang saling berhadapan. Daerah-daerah strategis yang dimaksud adalah DK Jakarta, Banten, Jabar, Jatim dan Jateng," kata Ray, dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Bakal Pisah Jalan di Pilgub Jateng? Parpol KIM Belum Bulat Tentukan Jagoan
"Dari lima provinsi ini, sejauh ini, hanya di Jatim KIM terlihat solid," tambahnya.
Meski demikian, menurut Ray, kemungkinan menang tetap tidak mudah diraih partai-partai KIM di Jawa Timur, dengan calon mereka yakni, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
"Sekalipun Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak telah mengantongi dukungan 6 parpol, bakal lawan tandingnya (KIM) akan datang dari 2 partai dengah basis pemilih paling solid di Jatim. Yakni PKB dan PDIP," jelasnya.
Baca juga: KIM Disebut Masih Beda Pandangan soal Majunya Ridwan Kamil di Pilkada: Jakarta atau Jawa Barat
Adapun PKB adalah partai pemenang terbesar di Jatim dengan 27 kursi, disusul PDIP 21 kursi, dan Gerindra 21 kursi).
"Jadi kursi koalisi PDIP dengan PKB sudah 2/3 kursi 6 parpol pendukung Khofifah-Emil. Jika PKS dan NasDem bergabung, situasi parpolnya adalah 50 vs 50. Jalan terjal bagi Khofifah-Emil," ucap Ray.
Sementara itu, di Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Ray mengatakan, Golkar dengan Gerindra hampir dapat dipastikan akan saling berhadapan.
Kemudian, di Jawa Tengah (Jateng) masih terlihat samar-samar. Ray menilai, KIM masih nenunggu kepastian Kaesang.
"Jika Kaesang maju, kemungkinan KIM akan solid ke Kaesang. Jika tidak, kemungkinan KIM terbelah juga akan terjadi," jelas Ray.
Lebih lanjut, Ray juga mengatakan, soliditas KIM di Jakarta makin kabur. Khususnya setelah Golkar menyatakan lebih mendorong Jusuf Hamka sebagai cawagub dibandingkan Ridwan Kamil sebagai cagub.