PKB Resmi Usung Ahmad Ali-Abdul Karim di Pilkada Sulteng
PKB resmi mengusung Ahmad Ali-Abdul Karim di Pilkada Sulteng 2024, keputusan tersebut juga sudah disetujui oleh Ketum PKB, Cak Imin.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mengusung duet Ahmad Ali-Abdul Karim di Pilkada Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024.
Keputusan tersebut juga sudah disetujui oleh Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid pun membenarkan kabar tersebut.
Keduanya sudah resmi diusung oleh partai berbasis massa Islam tersebut.
"Sudah sampai pada keputusan Pak Ahmad Ali yang akan diusung bersama pak Abdul Karim. Keputusan final," kata Jazilul kepada wartawan, Jumat (19/7/2024).
Jazilul pun berharap seluruh kader di daerah untuk turun membantu pemenangan Ahmad Ali-Abdul Karim.
Sebaliknya, keputusan ini pun sudah dihitung secara matang oleh DPP PKB.
"Tentu berharap kepada seluruh kader jajaran PKB apa yang menjadi keputusan DPP PKB yang memutuskan Pak Ahmad Ali dan Pak Abdul Karim menjadi cagub dan cawagub Sulteng itu sudah dihitung dan kalkulasi mateng-mateng," ungkapnya.
Baca juga: Deklarasi Maju Pilgub Sulteng, Ahmad Ali Ungkap Mau Buat Agenda ‘Jumat Mendengar’
Ia menilai Ahmad Ali merupakan sosok yang sudah berpengalaman di tanah air. Dia pernah menjadi Ketua Fraksi NasDem DPR RI hingga pengusaha yang sukses.
"Pak Ahmad Ali memilki karier yang cukup panjang di nasional. Dia pengusaha dia juga pernah ketua fraksi di DPR RI artinya pengalamannya cukup untuk bakal mensejahterakan dan memajukan masyarakat di Sulteng," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jazilu memahami keputusan yang diambil DPP PKB memang ada pro kontra di internal.
Akan tetapi, ia meminta semua kader agar menghormati apa yang sudah menjadi keputusan partai.
"Kita berharap apa yang menjadi ijtihad keputusan DPP PKB mengusung cagub dan seluruh kepala daerah bupati yang ada di Sulteng ini adalah ijtihad yang sungguh-sungguh diikuti oleh seluruh jajaran memang pasti ada pro kontra ini itu, itu biasa. Tapi kalau sudah menjadi keputusan saatnya kita bersatu padu kompak memenangkan dan memgawal apa yang sudah menjadi keputusan," pungkasnya.