Batal Maju Pilkada Jabar Meski Dapat Tawaran, Anies: Ini Bukan Kegiatan Cari Kerja
Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan alasan mengapa dirinya tidak jadi maju di pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2024.
Penulis: tribunsolo
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan alasan mengapa dirinya tidak jadi maju di pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2024.
Anies menyebut kontestasi pilkada bukan layaknya mencari sebuah pekerjaan.
"Ini bukan hanya sebuah kegiatan cari kerja, kalau nggak dapat pekerjaan A terus pindah pekerjaan B yang kemudian diputuskan begitu saja," ungkap Anies, dikutip dari tayangan YouTube Najwa Shihab, Senin (2/9/2024).
"Saya tidak dalam posisi mencari pekerjaan, melamar pekerjaan," ujarnya.
Anies mengungkapkan dirinya tidak ingin mempunyai catatan seperti memanfaatkan kesempatan yang diberikan.
Ia hanya ingin memberikan dampak yang nyata kepada masyarakat.
"Ketika disampaikan 'Pak Anies ini merupakan kesempatan untuk anda tetap berdampak, untuk anda bisa tetap memberikan manfaat pada orang banyak, kami ingin mencoba Pak Anies di Jawa Barat, ini sebuah kesempatan untuk Pak Anies bisa di sana memimpin.' Itu disampaikan dengan niat baik," ucap Anies.
Kendati demikian, menurut Anies hal ini bukan berasal dari aspirasi pihak bawah.
Lebih lanjut ia mengatakan tidak adanya panggilan langsung dari rakyat Jawa Barat seperti di Jakarta.
"Panggilan rakyat Jakarta itu adanya keinginan untuk mengembalikan kondisi yang sudah ada, sedangkan di Jawa Barat, saya tidak merasakan itu," lanjutnya.
Diketahui, Anies sempat disebut hampir pasti maju di Pilkada Jabar didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono.
Tetapi, pada detik akhir pendaftaran, Anies memastikan diri tidak maju di Pilgub Jabar.
Baca juga: Tanggapi Isu Anies Jadi Ketua Timses Pramono-Rano, Jubir: Belum Ada Pembicaraan
Saran Pengamat
Di sisi lain, Pengamat politik Adi Prayitno memberikan saran pada karir politik Anies Baswedan.
Ia mengatakan untuk menghidupkan karir politik Anies Baswedan dapat membuat partai politik.
Menurutnya, apabila Anies diam saja selama lima tahun, akan berakibat pada karier politik yang telah dibangunnya selama ini.
Selain itu, ia pun memberikan tiga saran yang dapat dipertimbangkan oleh Anies.
"Masuk parpol, bikin partai baru, atau bikin ormas. Tiga hal ini bisa jadi panggung politik Anies ke depan," kata Adi dihubungi Jumat (30/8/2024).
Bocoran Nama Partai Politik Anies Baswedan
Ramai menjadi perbincangan di media sosial X (dulu Twitter) soal nama Partai Perubahan Indonesia (PPI).
PPI disebut-sebut merupakan sebuah partai yang dibentuk oleh Anies Baswedan.
Selain itu, di media sosial X disebut membuka nomor rekening untuk sumbangan partai baru tersebut.
Namun, hal itu dibantah tegas oleh Anies Baswedan.
Anies mengaku tidak pernah mengedarkan hal apapun.
"Beberapa waktu ini beredar ada formulir, ada QR code, ada nomor rekening. Ada yang diminta untuk menyumbang, ada yang diminta untuk mendaftar, ada terkait partai dan ormas. Saya ingin tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apa pun juga," kata Anies, Minggu(1/9/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menduga, hal itu terjadi lantaran menunjukkan antusiasme masyarakat. Namun Anies meminta pendukungnya tetap berhati-hati dan kritis.
"Saya paham antusiasme itu luar biasa besar, tapi harap hati-hati, harap kritis, dan sampai dengan hari ini, hari Sabtu 31 Agustus 2024, belum ada formulir apapun, belum ada edaran apapun," pungkasnya.
(mg/alinda tyas praftina)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.