Pramono-Rano Karno Salip Elektabilitas RK-Suswono, Pesona Si Doel Diduga Jadi Faktornya
Survei terbaru LSI yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, elektabilitas Pramono-Rano Karno di angka 41,6 persen, diduga ada faktor cawapresnya
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Febri Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan siaran pers Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas pasangan nomor urut 3 Pramono-Rano Karno unggul pada Pilkada Jakarta 2024.
Dalam survei terbaru LSI yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, elektabilitas Pramono-Rano Karno di angka 41,6 persen.
Sementara itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono memiliki elektabilitas 37,4 persen.
Dengan demikian, elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno kini menyalip Ridwan Kamil-Suswono yang sebelumnya unggul dan berada di posisi atas.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei terbarunya, Rabu (23/10/2024).
Djayadi memaparkan, secara tren, pasangan Pram-Rano memang terus menanjak dari empat hasil survei yang telah dilakukan oleh tiga lembaga survei mengenai Pilkada Jakarta.
Terutama dalam kurun waktu sebulan terakhir.
"Ada kecenderungan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil–Suswono mengalami penurunan, sedangkan elektabilitas pasangan Dharma-Kun cenderung stabil," kata Djayadi.
Paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto, memperoleh elektabilitas 6,6 persen.
Sisanya, 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihan.
Djayadi menilai putaran kedua sangat mungkin terjadi mengingat jumlah responden yang belum memberikan jawaban masih banyak.
Baca juga: Pramono Tak Ingin Gunakan Politik Agama saat Kampanye Pilkada Jakarta 2024
“Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi."
"Hal ini bila melihat ada 14,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50persen + 1,” ungkap Djayadi.
Meski begitu, Djayadi mengatakan bisa juga Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran apabila Pramono-Rano bisa terus meningkatkan elektabilitasnya.
Terlebih, gelaran Pilkada Jakarta 2024 masih satu bulan lagi menuju hari pencoblosan.
“Kalau naik lagi 13 persen pada November nanti maka bisa saja satu putaran bagi kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno,” kata Djayadi.
Untuk diketahui, populasi survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024 ini adalah warga Jakarta yang telah punya hak pilih.
Sampel sebanyak 1200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Dalam survei LSI terkuak bahwa alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta adalah pengalaman di pemerintahan yakni sebesar 23,1 persen, kemudian karena jujur bersih dari korupsi 15,4 persen dan karena sudah ada bukti nyata hasil kerjanya 11,5 persen.
Peran Rano Karno
Meningkatnya elektabilitas pasangan Pramono-Rano Karno diduga karena faktor kehadiran Rano Karno sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pria yang dikenal dengan sebutan Si Doel Anak Sekolahan ini dinilai mempunyai peran penting dalam peningkatan elektabilitas pasangannya.
"Kenapa Pram-Rano bisa menyaingi, bahkan mengungguli pasangan RIDO, antara lain karena faktor (calon) wakil gubernurnya," ujar Djayadi.
Berdasarkan survei LSI yang digelar pada 10-17 Oktober, sekitar 67,1 persen warga Jakarta yang menilai Rano sebagai cawagub yang paling baik.
Jika dibandingkan dengan cawagub lainnya, elektabilitas Rano Karno unggul jauh di atas.
Suswono hanya memperoleh 14,8 persen, sementara Kun Wardana sebanyak 2,0 persen.
Hal inilah yang membuat elektabilitas paslon nomor tiga melejit pesat.
"Ini dapat kami sampaikan bahwa elektabilitas Pram-Rano tampaknya cukup banyak disumbang juga oleh calon wakil gubernurnya," ungkap Djayadi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Survei Terbaru LSI: Pramono-Rano Sudah Susul RK-Suswono, Dharma-Kun Masih Stagnan
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)(Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.