Cerita Dharma Pongrekun Gagal 3 Kali Seleksi di KPK: Bukan Tak Mampu, Tapi Tak Bisa Dikendalikan
Cerita itu dimula ketika Dharma kerap meneteskan air mata saat melihat langsung penderitaan rakyat sehingga membuat dirinya ingin mengikuti kontestasi
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta, Dharma Pongrekun ternyata pernah mengikuti seleksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, usahanya tiga kali ikut seleksi tak membuahkan hasil.
Cerita itu dimula ketika Dharma kerap meneteskan air mata saat melihat langsung penderitaan rakyat sehingga membuat dirinya ingin mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta.
Baca juga: Kampanye Akbar Hanya Dihadiri Ratusan Orang, Dharma Pongrekun: Saya Lihat Kualitas, Bukan Jumlah
"Kalau saya terkadang harus meneteskan air mata bukan karena saya cengeng. Saya tidak sanggup melihat, merasakan penderitaan itu bukan main-main ini apa yang disampaikan oleh warga bukan sinetron, saya melihat langsung," kata Dharma saat sambutan di kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (23/11/2024).
Setelahnya, dia pun menyindir soal sosok-sosok pemimpin yang tidak pernah terjun langsung melihat penderitaan rakyat namun bersuara soal rakyat hanya menjadikannya omong kosong hingga bisa terjerat kasus korupsi dan ditangkap KPK.
Baca juga: Bikin Haru, Dharma Pongrekun Justru Basuh dan Cium Kaki Emak-emak di Kampanye Akbar Terakhirnya
Singkat cerita, Dharma juga mempertanyakan terkait kredibilitas lembaga antirasuah tersebut apakah berpihak kepada rakyat atau tidak.
Hal ini disebutnya karena Dharma mengaku sudah tiga kali mengikuti seleksi di KPK namun terus menerus gagal.
"Pertanyaannya Apakah KPK sungguh-sungguh netral berpihak kepada rakyat?, saya tahu itu saya tahu itu, saya tiga kali seleksi KPK, tetapi karena mereka membaca karakter saya yang tidak akan bisa dikendalikan, makanya saya tidak pernah bisa lolos," ungkapnya.
Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini mengklaim tidak lolosnya saat mengikuti seleksi itu bukan karena dirinya tidak mempunyai kemampuan, melainkan karena dirinya tidak bisa disetir.
"Bukan soal kita tidak mampu bukan soal jujur atau tidak, bukan soal jumlah rekening atau tidak, bukan. Persoalannya bisa diatur atau tidak," jelasnya.
Untuk informasi, Masa kampanye untuk para pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Serentak 2024 akan berakhir, termasuk Pilgub Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), masa kampanye bakal berakhir dua hari lagi atau Sabtu (23/11/2024).
Baca juga: Dengar Aspirasi Emak-Emak di Kampanye Akbar, Cagub Jakarta Dharma Pongrekun Menangis
Sementara, masa tenang bakal berlangsung tiga hari dari 24-26 November 2024. Sedangkan, pencoblosan akan digelar pada Rabu (27/11/2024).
Di sisi lain, kampanye para paslon di Pilgub Jakarta telah dilakukan sejak 25 September 2024 lalu.
Tiga paslon yang dimaksud yaitu paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK)-Suswono; paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto; dan paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.