Anomali Airin, Menangkan Prabowo-Gibran di Banten Tapi Kalah Saat Jadi Calon Gubernur
Pada Pilpres 2024, Airin memenangkan Prabowo-Gibran di Banten. Tapi, Airin justru keok saat menjadi calon gubernur Banten.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kandasnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dianggap merupakan sebagai anomali.
Betapa tidak, Airin Rachmi Diany adalah Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Provinsi Banten pada Pilpres 2024.
Pada Pilpres 2024, Prabowo-Gibran menang di Banten. Tapi, Airin justru keok saat menjadi calon gubernur Banten.
Baca juga: Andra Soni Ungguli Airin di Pilkada Banten, Gerindra: Hasil dari Kerja Keras
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menyatakan anomali itu sangat kental dirasakan. Basarah memulai dengan menyinggung apa yang pernah diungkap oleh Podcast Tempo 'Bocor Alus Politik' pada 9 November lalu terkait adanya intervensi campur tangan kekuasaan negara yang disebutkannya sebagai Partai Cokelat (Parcok).
"(Ini) anomali yang pertama, di luar nalar kami. Seorang Airin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten, pada saat dia menjadi calon gubernur, harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan kemenangan," kata Basarah, Jumat (29/11/2024).
Ketua Fraksi PDIP di MPR RI itu juga menyinggung soal hasil survei yang dirilis sebagian besar lembaga riset sebelum hari pencoblosan.
Secara solid, hasil survei itu menunjukkan bagaimana dominasi elektabilitas Airin-Ade unggul jauh atas kompetitornya.
"Realistis nggak, sebuah hasil survei yang hampir satu minggu, melaporkan perbandingan yang sangat signifikan antara proses survei suara Airin dengan kandidat yang lainnya, di atas 70 persen up, kemudian hanya dalam waktu beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan, (ini) anomali yang kedua," ujarnya.
Atas arahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Basarah menyampaikan bahwa pihaknya akan segera bersikap atas anomali-anomali yang ditemukan ini.
Menurut dia, sekecil apapun intervensi kekuasaan, baik itu yang disebut Partai Coklat, ASN, dan lain sebagainya, tidak boleh lagi terjadi jika memang menginginkan peradaban demokrasi ini berjalan sebagaimana Rule of Game.
Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada Banten 2024: Andra-Dimyati Ungguli Sementara Airin-Ade
"Oleh karena itu, kami akan tetap melakukan legal action, pelawanan secara terukur. Saya sudah berkoordinasi dengan Bung Ronny Talapessy, untuk membuktikan anomali-anomali yang terjadi di Pilkada Provinsi Banten itu, kita akan teruskan ke Mahkamah Konstitusi," ucap dia.
Di sisi lain, kata Basarah, PDIP memiliki optimisme yang cukup kuat kepada Presiden Prabowo Subianto dengan latar belakang militernya, pasti dia akan tegas untuk menjadi pemimpin yang punya otoritas yang kuat.
Dia pun menyinggung bagaimana pada saat kampanye Pilpres 2014 silam, Prabowo salah satu orang yang menyatakan menolak calon Presiden boneka.
"Saya yakin, haqul yakin, bahwa ketika beliau menjadi Presiden, beliau tidak ingin menjadi boneka siapapun," tutur Basarah.