Bobby Nasution Unggul, Presiden Prabowo Beri Selamat, Jokowi ke Medan, Ini Kata Pengamat
Koalisi partai yang gemuk ditambah figur Prabowo dan Jokowi menjadi faktor kunci keunggulan pasangan Bobby Nasution dan Surya di Pilgub Sumut.
Penulis: Theresia Felisiani

Hal itu disampaikan pengamat politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara Indra Fauzan.
Indra mengatakan, selain menantu presiden ke 7 Indonesia yaitu Jokowi dukungan Prabowo kepada Bobby sebagai kader Gerindra juga sangat mempengaruhi.
Hal ini membuat elit elit lokal yang ikut dalam kontestasi Pilkada bersama sama ikut mensosialisasikan Bobby-Surya.
"Dalam konteks pilkada biasanya yang cukup berpengaruh itu adalah figur pemimpin, apalagi Bobby Nasution identik dengan kekuasaan sehingga ketika dari awal beliau maju maka masyarakat melihat beliau identik dengan kekuasaan yang terasosiasi dengan pemerintahan Jokowi yang superior, ditambah lagi beliau masuk ke Gerindra partainya presiden," kata Fauzan kepada tribun, Kamis (28/11/2024).
"Identitas kekuasaan yang melekat pada diri Bobby ini yang kemudian mempengaruhi psikologis elite dan masyarakat di tataran elit lokal kita bisa melihat banyak cakada yang mengasosiasikan diri dengan Bobby Nasution, kita banyak menemukan baliho kandidat yang bersama gambar Bobby Surya hampir di semua wilayah," tambah dia.
Selain dukungan 10 partai, para loyalis Jokowi juga turut membantu pemenangan Bobby.
Fauzan menilai dengan besarnya dukungan itu, membuat Bobby bisa mengalahkan Edy yang merupakan calon petahana usungan PDIP.
Bahkan lanjut dia dengan dukungan Jokowi dan Prabowo, para pendukung PDIP mendukung Bobby ketimbang Edy.
"Selain itu efek pilpres juga masih terasa dimana-mana apalagi loyalis loyalis Jokowi dan loyalis Prabowo Subianto sangat banyak di Sumatera utara ini berbanding terbalik dengan loyalis PDIP yang stagnan," sambung Fauzan.
Baca juga: Unggul Hasil Quick Count Pilkada Sumut, Bobby Nasution Beri Pesan ke Edy Rahmayadi
Berdasarkan hasil hitung cepat, Bobby dan Surya meraup suara sebesar 62 persen. Sementara pasangan Edy dan Hasan meraih 37 persen suara.
Namun Fauzan berpandangan perlu ada evaluasi dalam pelaksanaan Pilkada serentak yang dilangsungkan usai Pilpres.
Menurutnya pelaksanaan Pilkada harus memiliki rentan waktu antara pemilihan presiden dan kepala daerah.
"Sebaiknya pilpres, pileg harusnya terpisah waktu yang cukup untuk memberikan napas bagi masyarakat untuk bisa lebih menilai para kandidat. Apabila kita perhatikan KIM plus ini sangat memberikan pengaruh besar bagi kemenangan beberapa kandidat termasuk Bobby Nasution," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.