Pengamat Sebut Kemenangan KIM Plus di Pilkada Serentak 2024 Tanpa Mahkota Karena Kalah di Jakarta
Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai kemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada Serentak 2024 tanpa mahkota.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai kemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada Serentak 2024 tanpa mahkota.
Hal itu kata Ray, karena KIM Plus gagal menjadi pemenang dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Kemenangan tanpa mahkota. Begitulah kira-kira perumpamaan penguasaan KIM Plus di banyak daerah dalam perhelatan Pilkada 2024," kata Ray, Minggu (1/12/2024).
KIM plus dikatakannya menguasai banyak daerah, khususnya di Jawa.
KIM Plus menguasai 4 dari 6 provinsi yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Tentu saja, kemenangan ini tidak terlalu mengejutkan mengingat bahwa model kerja KIM plus adalah borongan partai. Selain borongan partai, mereka juga menyiapkan diri jauh-jauh hari," terangnya.
Baca juga: Pramono-Doel Unggul di Quick Count dan Real Count, Relawan Buat Posko Jaga Kotak Suara
Kata Ray dengan jumlah Parpol yang banyak, dana penopangnya biasanya juga banyak.
Cara kerja ini ditopang pula cawe-cawe presiden dan mantan presiden.
Dengan begitu, KIM Plus lanjutnya memasuki arena pertandingan dengan segala macam kemewahan yang mereka miliki.
Maka tidak sulit membayangkan akhirnya KIM plus merajai peta Pilkada 2024.
Baca juga: Heikal Safar Kirim Karangan Bunga Ucapan Selamat untuk Pramono-Rano
"Hanya saja, kemenangan ini seperti tanpa mahkota. Sebab, Jakarta, mahkota dan ikon kota-kota di Indonesia terlepas," ujarnya.
Merujuk pada hasil quick count, dikatakan Ray kemungkinan pasangan Pramono-Rano Karno menang satu putaran.
"Di pusat seluruh energi politik Indonesia, KIM Plus malah kalah. Tanpa kemenangan di Jakarta, kemenangan KIM Plus itu seperti juara tanpa mahkota," tegasnya.