Hasil Pilkada Jakarta 2024: Golput dan Suara Tidak Sah Lampaui Perolehan Pramono Anung-Rano Karno
Jika digabungkan, jumlah warga yang melakukan abstention voting dan invalid voting mencapai 3.853.378 orang atau 46,91?ri total DPT.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta 2024 menunjukkan tingginya angka warga yang memilih abstention voting (tidak menggunakan hak pilih) dan invalid voting (suara tidak sah).
Berdasarkan data KPUD Jakarta, sebanyak 3.489.614 orang atau 42,48 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) memutuskan untuk tidak berpartisipasi.
Selain itu, 363.764 suara dinyatakan tidak sah, setara dengan 7,69?ri total pengguna hak pilih yang mencapai 4.724.393 orang.
Jika digabungkan, jumlah warga yang melakukan abstention voting dan invalid voting mencapai 3.853.378 orang atau 46,91?ri total DPT.
Angka ini bahkan melampaui perolehan suara pasangan pemenang Pramono Anung-Rano Karno (2.183.239 suara), Ridwan Kamil-Suswono (1.718.160 suara), maupun Dharma Pongrekun-Kun Wardana (459.230 suara).
Koordinator Gerakan Salam 4 Jari, John Muhammad menyebut angka itu cukup jelas menegaskan ihwal pemenang Pilkada yang sebenarnya adalah warga dengan kesadaran kritis.
Tingginya angka abstention dan invalid voting mencerminkan kekecewaan warga terhadap proses politik elektoral.
Warga menunjukan sikap politiknya melalui perlawanan elektoral dan situasi ini tidak bisa dianggap sepele.
"Ini bukanlah akhir dari proses demokrasi, melainkan awal dari pengawalan warga terhadap janji yang telah diucapkan para kontestan. Sebagai pemilih, warga memiliki hak dan tanggung jawab untuk memastikan Pramono-Rano memenuhi janjinya,"kata John dalam keteranganya, Jumat (13/12/2024).
Lebih lanjut John menjelaskan, data KPU menunjukkan kemenangan yang diraih Pramono-Rano berpotensi krisis legitimasi.
Warga memiliki modal politik yang tinggi untuk terus mengkritisi kebijakan paslon pemenang hingga lima tahun kedepan.
Semangat kritis warga untuk mengawal kebijakan mereka harus terus dijaga dan dirawat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.