Pesan Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun untuk Pramono Anung-Rano Karno
Pesan calon gubernur Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun untuk pemenang Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
"Ini murni hasil musyawarah, perdebatan yang panjang, masukan-masukan dari pimpinan tentu kita tanya, termasuk tentunya kepada Pak Prabowo sendiri."
"Tapi sifatnya bukan perintah, semua dikembalikan kepada forum musyawarah ini," tuturnya.
Menurutnya, forum musyawarah tersebut adalah cermin pasangan RIDO yang selalu mendasari keputusan pada Pancasila.
"Kita sudah melakukan musyawarah mufakat sila ke-4, perdebatannya panjang. Ya/tidak, ya/tidak," ungkapnya.
Meski pihaknya menemukan fakta-fakta dugaan pelanggaran pada Pilkada Jakarta, tetapi pada akhirnya diputuskan bahwa gugatan ke MK tak dilayangkan.
Pasalnya, jelas Ridwan Kamil, ada kepentingan bangsa yang lebih besar.
"Di MK itu fakta-faktanya tebal, tapi karena ada kepentingan bangsa yang lebih besar, kondusivitas damai yang harus kita jaga, kelelahan warga Jakarta yang harus juga dihitung kalau harus pilkada lagi."
"Ini pilkada ini aja tingkat partisipasinya rendah sekali, apalagi nanti, misalkan begitu, jadi pertimbangannya banyak sekali," ujarnya.
Pesan Dharma
Dilansir Tribun Jakarta, Dharma Pongrekun juga menitipkan pesan untuk Pramono-Rano.
Salah satunya ialah meminta pasangan yang diusung PDIP ini, untuk melindungi warga Jakarta sebagaimana slogan yang diusung Dharma-Kun.
"Kami berharap, kami titipkan rakyat. Jadilah pemimpin yang sungguh-sungguh melindungi dan membela rakyatnya," kata Dharma saat pembubaran timses-nya di posko pemenangan, Jalan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat.
Ia mewanti-wanti, jangan sampai nanti Jakarta dikuasai oleh pihak asing dengan ancaman pandemi.
"Jangan biarkan asing menguasai bangsa ini hanya dengan isu kesehatan," tegas Dharma.
Baca juga: Diawali Konvoi Keliling Jakarta, Pendukung Pram-Doel Rayakan Kemenangan Pilkada Jakarta di Menteng
Ia berujar, dirinya ikhlas dan bahagia bisa terlibat pada Pilkada Jakarta bukan semata karena bisa mendapatkan 459.230 suara atau di angka 10,53 persen.