Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Naik Sepeda, Motor, Mobil, RIO JONATAN Nunggang Kuda ke Sekolahnya di Pulau Rote 

Rio Jonatan Adu naik kuda pagi-pagi berangkat ke sekolahnya di SMAN 1 Rote Barat Daya, NTT. Dari rumah sekolahnya berjarak 8 kilometer.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Tak Naik Sepeda, Motor, Mobil, RIO JONATAN Nunggang Kuda ke Sekolahnya di Pulau Rote 
POS KUPANG/MARIO GIOVANI TETI
Rio Jonataan Adu, siswa SMAN 1 Rote Barat Daya bersama kudanya yang dipakai sekolah Jumat (3/3/2023). Jarak dari rumah ke sekolahnya lebih kurang 8 kilometer. 

Dari rumahnya di Desa Dalek Esa ke sekolahnya di SMAN 1 Rote Barat Daya, berjarak lebih kurang delapan (8) kilometer.

Pagi itu Rio yang berseragam abu putih memacu kuda berkulit cokelat lewat jalan desa melintasi tepi ladang sawah, tepat waktu tiba di sekolah sebelum pelajaran dimulai.  

"Saya sampai di sekolah, Bapak Kepala Sekolah tanya saya kenapa bawa kuda, saya jawab, saya takut terlambat Bapak," aku Rio menceritakan momen saat bertemu kepala sekolahnya.

Kata Rio, kepala sekolahnya terlihat senang dan mengapresiasi dirinya. Kudanya ia tambatkan di halaman sekolah yang berumput dan ada pohon untuk mengikatkan tali.

Sementara tali kekang dan pelana sederhana yang terbuat semacam karpet atau tikar, ia titipkan di pos keamanan sekolah.

"Karena ada padang rumput dan pohon di depan sekolah, saya memilih ikat di situ. Bapak Kepala sekolah beritahu sekuriti untuk menjaga kuda saya," lanjut anak kedua pasangan Juliana Mesakh dan Bernard Adu ini.  

Kepada jurnalis Pos Kupang Tribun Network, Rio berpesan kepada teman dan kaum muda agar rajin sekolah untuk menggapai cita-cita.

Berita Rekomendasi

"Untuk teman-teman saya di luar sana, hambatan ke sekolah jangan jadikan masalah sulit. Banyak cara ke sekolah, dan terutama mendapat pendidikan dalam meraih masa depan," pesan Rio.

Tak hanya rajin sekolah, Rio Adu dikenal anak pekerja keras. Sepulang sekolah, ia membantu ayah dan ibunya mengurus ladang sawah mereka di desa.

"Kalau saya pulang sekolah, saya bantu bapak dan mama jaga sawah," kata Rio yang bercita-cita menjadi prajurit TNI atau Polri.

Menunggang kuda bagi Rio bukan hal baru. Ia mengaku sudah terbiasa, dan sejak lama bisa menunggang kuda karena ayahnya yang mengajari.

Ayah Rio dulu seorang joki kuda yang biasa ikut acara Hus, pacuan kuda tradisi masyarakat  Rote Ndao.

Pacuan Kuda Hus Tradisi Warga Pulau Rote Nusa Tenggara Timur
Pacuan kuda Hus tradisi masyarakat Pulau Rote Ndao Nusa Tenggara Timur. Lomba pacu kuda ini digelar di arena Peto, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah pada Desember 2022.

Di Kabupaten Rote Ndao, populasi kuda kurun waktu Januari-Desember 2021, tercatat 7.802 ekor, berdasar data Dinas Peternakan Rote Ndao.

"Populasi kuda di daerah kami masih cukup bagus, tercatat saat ini mencapai 7.802 ekor," kata Herman, Kepala Dinas Peternakan Rote Ndao, Herman Haning.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas