Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos Risma Ingin Ibu Ipin Bisa Kembali Sembuh dan Rawat Anak-anaknya

Syafirin Rohman alias Ipin merawat ibunya yang ODGJ dan tiga adiknya yang masih kanak-kanak di Bangkalan Madura, Jatim.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Mensos Risma Ingin Ibu Ipin Bisa Kembali Sembuh dan Rawat Anak-anaknya
TANGKAP LAYAR TIKTOK/ASSYIFAZZAHRA01
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi keluarga Ipin di Desa Longkek, Kecamatan Gelis, Kabupaten Bangkalan Pulau Madura, Minggu (5/3/2023). Risma memastikan keluarga itu menerima bantuan dan bisa melanjutkan kehidupan lebih baik lagi. 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN – Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Mesda (38), ibu Ipin dan adikn-adiknya di Desa Longkek, Kecamatan Gelis, Kabupaten Bangkalan Madura.

Secara khusus Risma memberikan bantuan berupa pakaian bagus kepada Mesda. Mantan Wali Kota Surabaya itu juga bantuan perlengkapan sehari-hari untuk keluarga Mesda.

Antara lain bantal kasur, mainan anak-anak, pampers, bantuan perlengkapan sekolah, uang tunai sebesar Rp 5 juta, serta bantuan perlengkapan sekolah sebesar Rp 12,5 juta.

Risma menjanjikan secara berkala akan memeriksa kondisi Mesda yang mengalami depresi atau gangguan kejiwaan.

Termasuk memikirkan keberlangsungan pendidikan Ipin serta adik-adiknya yang sudah berusia sekolah.

“Terpenting ibunya bisa kembali merawat anak-anaknya terlebih dahulu. Saya sudah janjian dengan psikiater, saya rasa ibunya bisa pulih. Karena tadi ingatannya, memorinya kembali. Ternyata beliau (Mesda) bisa, nyambung untuk berkomunikasi,” kata Risma di rumah keluarga Ipin, Minggu (5/3/2023).

Baca juga: Umur 16 Tahun Ipin Harus Rawat Ibu ODGJ dan Tiga Adiknya yang Kanak-kanak

Kulsum, guru SDN 1 Longkek, Gelis, Bangkalan Madura bersama Ipin dan adiknya. Kulsum lah yang memviralkan kisah Ipin dan keluarganya, mendatangkan simpati banyak pihak termasuk Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kulsum, guru SDN 1 Longkek, Gelis, Bangkalan Madura bersama Ipin dan adiknya. Kulsum lah yang memviralkan kisah Ipin dan keluarganya, mendatangkan simpati banyak pihak termasuk Menteri Sosial Tri Rismaharini. (TANGKAP LAYAR TIKTOK/ASSYIFAZZAHRA01)

Turut mendampingi kunjungan Risma ada Plt Bupati Bangkalan, Drs Mohni MM, Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Kav Taufik Dwinova, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Ir Taufan ZS, serta perangkat desa setempat.

Berita Rekomendasi

Ipin atau Moh Syafirin Rohman alias Ipin (16), viral setelah kisah keseharian warga Desa Longkek, Kecamatan Galis, Bangkalan, itu membetor simpati banyak orang.

Ipin yang putus sekolah merawat ibunya, serta tiga adiknya. Adik bungsunya yang berusia 7 bulan akhirnya meningggal dunia setelah sakit.

Ayah Ipin, Syaiful Rohman, mendekam di penjara karena kasus kriminal.  Risma hadir tepat saat peringatan tujuh hari meninggalnya adik bungsu Ipin.

Saat Risma datang, atap terpal yang disangga lonjoran bambu masih dibiarkan terpasang di halaman rumah keluarga Ipin.

Sejumlah perlengkapan makan dan peralatan dapur untuk keperluan acara tahlil selama 7 hari, juga tampak masih lengkap.

“Ini hari kedelapan meninggalnya anak kelima dari Ibu Mesda yang masih berusia tujuh bulan. Teropnya masih ada itu karena semalam masih dipakai tahlilan,” kata Kulsum.

Kulsum merupakan guru semasa Ipin duduk di bangku kelas 1 hingga 6 SD Negeri 1 Longkek, Kecamatan Gelis.

Perempuan yang kini tinggal di Kecamatan Blega itulah yang pertama kali memposting kondisi Ipin dan viral di media.

“Ipin sabar mengurus adik-adiknya, zaman seperti sekarang anak-anak kita sudah akrab dengan medsos. Sedangkan dia kalau tidak diperjuangkan sampai kapan? Lha wong daerah lain tidak ada yang tahu, meski satu desa saja tidak tahu,” tutur Kulsum.

Ipin merupakan anak sulung dari pasangan Syaiful Rohman (42) dan Mesda (38).

Selain Ipin dan almarhum si bungsu, pasangan Bangkalan-Medan ini juga dikaruniai M Sarob Salsabila (11), Saida Romania (6), dan M Ragil Saputra (2).

Kesabaran Ipin mengasuh ketiga adiknya, ketabahan Ipin menjaga Mesda, ibu kandungnya yang menderita gangguan jiwa menggugah hati Kulsum.

Lewat media sosial Facebook dan TikTok miliknya, kisah hari-hari perjuangan Ipin dan adik-adiknya viral sejak sepekan lalu.

Ipin (16) asal Longkek, Gelis, Bangkalan, Madura, merawat adik ketiganya yang masih bayi batita, sementara ibunya menderita gangguan kejiwaan dan ayahnya mendekam di penjara. Adik bungsu Ipin meninggal dunia sepekan lalu karena sakit.
Ipin (16) asal Longkek, Gelis, Bangkalan, Madura, merawat adik ketiganya yang masih bayi batita, sementara ibunya menderita gangguan kejiwaan dan ayahnya mendekam di penjara. Adik bungsu Ipin meninggal dunia sepekan lalu karena sakit. (TANGKAP LAYAR TIKTOK/ASSYIFAZZAHRA01)

Usaha Kulsum pada awallnya hanya mendatangkan dukungan donasi dari teman-teman Kulsum di Malaysia dan Arab Saudi.

“Awalnya saya tidak ada berpikiran Mensos (Risma) ke sini, saya hanya berusaha agar semua orang tahu kondisi Ipin, saya tidak mau tahu ayahnya begini dan ibunya begini,” tegas Kulsum.

Menurut Kulsum, kondisi ibu Ipin awalnya biasa saja. Ia warga asal Medan, pulang ke Madura karena ikut suaminya.

“Tetapi menjadi lebih parah ketika suaminya masuk lapas, (Mesda) tambah depresi,” kata Kulsum yang andilnya banyak mencarikan solusi kasus Ipin ini.

“Mungkin karena ekonomi lemah, dulu katanya orang kaya. Kalau dapat bantuan baju bagus seperti tadi itu, senang. Tetapi kalau diberi pakaian jelek, dibuang atau dibakar,” ujar Kulsum.(Tribunnews.com/TribunMadura/Surya/TribunJatim/Ahmad Faisol)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ; 

Baca Selanjutnya: Risma ke madura berkat video viral remaja rawat adik dan ibu gangguan jiwa

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas