Raja Ampat Papua Barat Daya, Gugusan Pulau Indah Kekuasaan Empat Raja
Kawasan wisata Raja Ampat dulunya teritori Kasultanan Tidore dan memiliki empat penguasa atau raja di masing-masing pulau besar di dalamnya.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, RAJA AMPAT – Kawasan wisata Raja Ampat terkenal karena keindahan panorama alam laut dan gugusan pulau-pulau kecil di dalamnya.
Daerah tujuan wisata ini terletak di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Provinsi ini baru saja terbentuk, pemisahan dari Provinsi Papua Barat yang beribukota di Manokwari.
Provinsi Papua Barat Daya kini beribukota di Sorong. Di Kawasan Raja Ampat total terdiri 610 pulau kecil, termasuk 4 pulau besar yakni Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo.
Gugusan pulau karang ini berada di jantung segitiga karang dunia (World Coral Triangle). Kekayaan hayati laut tropisnya terkaya di dunia.
Lantas bagaimana sejarah kawasan wisata ini disebut Raja Ampat?
Secara administratif modern, Kabupaten Raja Ampat saat ini terdiri 11 distrik yang meliputi 85 kampung di area seluas 6.084,5 kilometer persegi.
Wilayah Kabupaten Kepulauan Raja Ampat memiliki 610 pulau-pulau kecil dengan panjang garis pantai 753 km,
Namun secara Riwayat sejarah, mula-mula wilayah ini jadi kekuasaan Sultan Tidore yang memperluas teritori kasultanannya.
Sesudah itu diangkatlah empat orang raja yang disebut “Kalano Muraha” atau dalam Bahasa Melayu sama dengan “Raja Ampat”.
Keempat raja diangkat sesuai empat pulau besar berikut gugusan pulau-pulau di sekitarnya.
1. Raja Fun Gering menjadi Raja di Pulau Waigeo
2. Raja Fun Malaba menjadi Raja di Pulau Salawati
3. Raja Fun Mastarai menjadi Raja di Pulau Waigama
4. Raja Fun Malanso menjadi Raja di Lilinta Pulau Misool
Namun, versi ini tak ada catatan sejarah tertulisnya. Hanya kisah lisan, cerita rakyat turun temurun baku soal asal-usul terbentuknya nama Raja Ampat.
Ada pula kisah lain berupa legenda rakyat. Raja Ampat berasal dari kisah seorang wanita yang menemukan tujuh telur di Wawiai.
Empat telur di antaranya menetas menjadi para pangeran dan menguasai empat pulau terbesar di daerah tersebut.
Kisah Gua Hantu di Teluk Kabui
Kisah misterius juga ada terkait Gua Hantu yang berada di perairan Teluk kabui. Teluk ini berada di Pulau Waigeo.
Meskipun menyimpan cerita misteri, namun banyak wisatawan yang dibuat terpana dengan karang-karang yang membentuk labirin raksasa. Gua ini tersembunyi di balik gugusan pulau-pulau karst.
Ada sebuah mitos yang berkembang pada masyarakat Raja Ampat, jika Gua Hantu menjadi tempat tinggal hantu lautan.
Sosok hantu laut ini juga dipercaya memiliki bentuk tubuh seperti gurita raksasa. Gurita ini biasanya akan menyerang kapal nelayan hingga menyebabkan kapal hancur dan menewaskan awak kapal.
Namun sayangnya, jika ada seorang yang berniat mendokumentasikan wujud gurita raksasa tersebut, sosoknya tidak pernah menampakkan diri.
Hingga kini sosok gurita raksasa tersebut dianggap mirip hantu, karena sosoknya yang masih menjadi misteri. Itulah alasan mengapa tempat ini disebut sebagai Gua Hantu.
Tidak seperti sebagian tempat di Indonesia, cuaca di Raja Ampat relatif stabil sepanjang tahun, suhunya sekitar 25-32°C, dengan kelembaban tinggi yang kadang-kadang menyebabkan hari terasa lebih panas.
Meskipun ada musim kemarau, musim hujan, dan musim angin yang khas, di bawah ini adalah pedoman umum untuk pola musim di Raja Ampat.
Banyak pulau, terutama pulau-pulau besar Salawati, Batanta, Waigeo dan Misool, yang memiliki iklim mikro yang sangat bervariasi dari pulau-pulau terdekat.
Iklim mikro ini, misalnya, dapat menyebabkan hari cerah di Gam, sementara hujan deras di pulau-pulau terdekat Kri atau Waigeo.
Dua pulau besar yang jadi destinasi utama wisata Raja Ampat adalah Pulau Wayag dan Piaynemo berikut gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya..
Kepulauan Wayag merupakan destinasi wajib dan paling ikonik di Kota Raja Ampat.
Sebagai wilayah kepulauan, Wayag terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil dan perbukitan karst dengan pesona bahari yang sangat indah.
Berlibur ke Kepulauan Wayag kamu akan disuguhkan pemandangan gugusan pulau yang membentuk seperti perbukitan hijau.
Pesonanya semakin menakjubkan ditambah dengan perpaduan air laut yang biru dan masih jernih.
Daya tarik inilah yang membuat Kepulauan Wayag begitu populer hingga di kalangan wisatawan manca negara.
Untuk melihat lansekap Kepulauan Wayag, pengunjung bisa trekking sebentar ke puncak bukit untuk menikmati keindahannya dari atas ketinggian.
Kepulauan Wayag terletak di Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Kedua pulau Piaynemo di gugusan Kepulauan Wayag. Sama-sama memiliki banyak pulau-pulau kecil, Piaynemo kerap kali disebut-sebut sebagai miniatur Kepulauan Wayag.
Di Piaynemo, wisatawan juga akan disuguhkan dengan pemandangan gugusan pulau berwana hijau di atas birunya air laut.
Wisatawan bisa menikmati keindahan Piaynemo dari atas ketinggian dengan mengambil spot gardu yang sudah disediakan di lokasi.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang beribukota di Waisai, kini berusaha mengawasi secara ketat masuknya wisatawan mancanegara maupun domestik.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kunjungan wisatawan tanpa membayar biaya masuk atau retribusi yang ditetapkan pemerintah buat pengelolaan pariwisata.
Kepala Dispar Raja Ampat Ellen Risamasu mengatakan, pihaknya telah membuka kantor pengawasan di Kota Sorong.
"Tujuannya memantau wisatawan one day trip dan pengawasan live on board (LOB)," ujar Risamasu, Senin (27/3/2023).
"Dari situ wisatawan diarahkan mentransfer ke rekening PAD (Pendapatan Asli Daerah) Raja Ampat dan kemudian memberikan karcis tanda bukti masuk ke destinasi."
Lanjutnya, Jetty Marina Star dan Jetty Usaha Mina, Kota Sorong menjadi titik pengawasan.
Setiap hari ada tim pemantau di lapangan yang memantau pergerakan wisatawan.
Jika wisatawan menggunakan kapal cepat dari pelabuhan rakyat, pembayarannya dilakukan di kantor BLUD, Pelabuhan Falaya Waisai.
Pihaknya juga telah mengimbau kepada agen travel maupun para guide agar menyelesaikan administrasi wisatawan di kantor pengawasan di Sorong sebelum masuk ke destinasi Raja Ampat.
"Upaya ini agar perjalanan wisatawan ke Raja Ampat tidak terganggu," ucapnya.(Tribunnews.com/Rahman Hakim/Tribunsorong.com/Willem Oscar Makatita)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Mengapa disebut raja ampat simak sejarah raja ampat yang jadi nama kabupaten di papua barat daya