TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Mansyur (44) korban miras oplosan Jagakarsa dikubur diatas makam orang lain, di Tanah Wakaf kebagusan, Jl. Kebagusan I, Gg. Kober, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (24/8/2010) sore.

Menurut seorang petugas tanah wakaf tersebut, Kunaedi, akibat penuhnya lahan serta tingginya permintaan atas lahan di tanah wakaf tersebut. Maka sebagian besar makam di lokasi tu tumpang tindih dengan makam yang lebih tua. Salah satunya adalah Makam Agus Mansyur.

Hampir tidak dipungut bayaran atas penggunaan lahan tersebut. Asal terbukti warga Kebagusan, Pasar Minggu, maka siapapun dapat memanfaatkan lahan hanya dengan mambayar biaya petugas penggali makam, seikhlasnya. Hal itu merupakan salah satu alasan mengapa tanah wakaf tu egtu diminati.

"Kita sih niatnya membantu, enggak ada niatan minta duit" tutur Kusnaedi kepada Tribunnews, Senin ,(23/08/2010).

Kusnaedi menuturkan, jika ada sebuah makam yang selama beberapa tahun tidak juga diziarahi, maka makam tersebut akan ditiban oleh makam yang lebih baru.

Agus ditemukan tewas di rumahnya di rumahnya tadi pagi, di Jl Kebagusan, Jakarta Selatan. Malam sebelumnya, Agus diketahui membeli minuman Anggur-Gingseng oplosan dari Sarimin, yang diracik sendiri oleh penjual jamu tersebut. Akhirnya, Agus serta tujuh orang lainnya ditemukan tewas karena minuman maut itu. (Tribunnews/Nurmulia Rekso P)