Remaja Korban Sopir Maut Tulang Punggung Keluarga
Salah seorang korban Xenia maut, Buhari (16) merupakan tulang punggung keluarga.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang korban Xenia maut, Buhari (16) merupakan tulang punggung keluarga. Ayah Buhari, Mulyadi (49) telah berpisah dengan ibunya semenjak kecil. Akhirnya, Buhari pun mengamen untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Saya juga menganggur," kata Mulyadi ketika ditemui di rumah duka, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2012).
Mulyadi mengatakan, dua minggu terakhir anaknya berprofesi sebagai tukang parkir Pasar Genjing, Jakarta Pusat. Tiap harinya, Buhari membawa uang sekitar Rp 150 ribu. Dari penghasilan itu, Buhari menyisihkan uangnya sebesar Rp 50ribu untuk membeli sepeda motor.
"Uangnya sudah terkumpul Rp 1juta untuk beli motor, walau sekarang Buhari telah pergi, saya tetap belikan motor," ujar Mulyadi.
Bapak satu anak itu mengaku tidak memiliki firasat saat anaknya meninggal akibat kecelakaan maut di Tugu Tani. Terakhir, ia bertemu dengan anaknya pada Minggu (22/1/2012) pagi.
"Ya dia minta izin mau main futsal, ya udah saya bilang pergi deh main sana," katanya.
Raut muka Mulyadi masih menyisakan duka. Ia mengaku merasa sangat kehilangan anak semata wayangnya yang menjadi tulang punggung keluarga. Buhari rencananya akan dikuburkan di TPU Kawi-Kawi bersama tiga teman lainnya, Ujay, Firmansyah dan Akbar.
"Saya sudah kaya teman sama dia, sering becanda kalau ketemu," katanya.