Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ekstasi dan Alkohol Ganggu Kesadaran

Alkohol maupun ekstasi bisa menurunkan kewaspadaan dan mengganggu pengaturan jarak pandang. Efek dua zat adiktif itu terasa sampai 24 jam

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ekstasi dan Alkohol Ganggu Kesadaran
Ist
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekstasi maupun alkohol bisa menurunkan kewaspadaan dan mengganggu pengaturan jarak pandang. Efek dua zat adiktif itu terasa sampai 24 jam setelah dikonsumsi.

Menurut dokter ahli kesehatan jiwa, Danardi Sosrosumihardjo dari Klinik Iqoni Rumah Sakit Premier Jatinegara, pengaruh itu mungkin yang memicu terjadinya kecelakaan di Jalan M Ridwan Rais, Jakarta Pusat, yang menewaskan sembilan korban jiwa.

Dari keterangan polisi, Apriani Susanti, pengemudi mobil yang menabrak para pejalan kaki, Minggu (22/1/2012), mengonsumsi pil ekstasi bersama tiga temannya yang juga berada di dalam kendaraan itu Minggu dini hari. Sebelumnya, Sabtu malam, mereka minum bir dan wiski.

Menurut Danardi, pemakaian alkohol bersama ekstasi menimbulkan efek saling menguatkan. Kalaupun yang mengonsumsi tidak ambruk atau tertidur, kesadaran mereka terganggu.

”Pengguna ekstasi maupun alkohol terganggu kesadarannya serta kemampuan mengukur jarak,” katanya.

Menurut situs www.drinkaware.co.uk, alkohol adalah salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas. Alkohol bersifat depressant sehingga memengaruhi kerja otak. Konsumsi alkohol mengganggu penilaian dan pertimbangan, memperlambat reaksi, keseimbangan, dan koordinasi tubuh, jarak pandang dan pendengaran, serta kehilangan konsentrasi dan mengantuk.

Data menunjukkan, terjadi 460 kematian akibat pengemudi mabuk tahun 2007. Selanjutnya, ada 1.760 kasus luka serius dan 12.260 luka ringan. Catatan lain, mabuk menyebabkan kecelakaan di tempat kerja, di rumah, kebakaran, dan tenggelam.

BERITA REKOMENDASI

Adapun ekstasi (3,4-methylenedioxymethamphetamine) memicu euforia, perasaan senang, meningkatkan energi dan stamina, serta menghilangkan kecemasan. Di luar kelebihan itu, sebagaimana halnya alkohol, ekstasi dilaporkan memengaruhi kesadaran, menimbulkan distorsi penglihatan dan pendengaran, serta halusinasi.

Karena efek itu, pengguna zat- zat tersebut tidak boleh mengemudikan kendaraan, mengoperasikan peralatan yang memerlukan kesadaran penuh, ataupun melakukan aktivitas yang bisa membahayakan dirinya maupun orang lain.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas