Didik Rachbini Yakin Hatta Rajasa Tak ke Lain Hati
Didik yang dipasangkan dengan Hidayat Nurwahid oleh PKS menyebut dukungan PAN kepada Fauzi Bowo alias Foke ibarat kereta kosong.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUN NEWS.COM, JAKARTA - Ketika Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa memberi restu kepada Didik J Rachbini untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, muncul anggapan partai tersebut main di dua kaki. Secara formal PAN memberi dukungan kepada pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang diusung Partai Demokrat.
Namun, Didik yang dipasangkan dengan Hidayat Nurwahid oleh Partai Keadilan Sejahtera, menyebut dukungan PAN kepada Fauzi Bowo alias Foke ibarat kereta kosong.
"Mereka yang mendukung Foke hanya kereta kosong. Kami sedang mempertimbangkan untuk dibiarkan atau dicabut. Saya ini Ketua DPP PAN," ujar Didik kepada wartawan, kemarin.
Pria yang dikenal sebagai ekonom itu begitu yakin PAN, selain PKS, memberi dukungan kepada dirinya. Ia bahkan menyatakan Hatta Rajasa telah mendukung pilihannya maju sebagai calon wakil Gubernur DKI.
"Yang memilih Foke kan DPW (Dewan Pengurus Wilayah PAN DKI Jakarta), kalau DPP (DPP PAN) kan ke saya. Cari Hatta (Hatta Rajasa), dalam 3-4 hari ini nggak ada dukungan kepada yang lain, tapi pasti kepada saya," tambahnya.
Didik mengakui ada beberapa oknum di partainya yang menyebutkan dirinya tidak didukung PAN. "Saya nggak mungkin maju kalau nggak di dukung pimpinan PAN," tegasnya.
Diungkapkan, setiap partai menginginkan kadernya maju dalam Pemilukada DKI Jakarta. "Jadi, apakah itu PKS atau PAN atau Gerindra, pasti ingin kadernya maju sebagai sebagai cagub dan cawagub," kata Didik.
Pengajar pascasarjana (S2) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengatakan PKS serta PAN sempat menunggu keputusan Fauzi Bowo saat detik-detik terakhir pendaftaran ke KPU DKI Jakarta. PAN, kata Didik, mengalami kebingungan melihat dinamika politik yang ada.
Pada saat detik terakhir, PAN-PKS akhirnya saling berkomunikasi. Dalam komunikasi tersebut PAN menyodorkan nama Wanda Hamidah, Ketua DPW PAN DKI Jakarta Andi Anshar, serta Didik Rachbini.
Akhirnya Didik yang terpilih. Namun, ayah tiga anak itu mengaku tidak mengetahui alasan PKS-PAN memilih dirinya untuk mendampingi Hidayat Nurwahid. "Saya kan prajurit partai, saya menjalankan tugas saja. Lalu saya langsung bikin konsep," kata pria kelahiran Pamekasan, Jawa Timur tersebut.
Didik menilai Hidayat Nurwahid, mantan Ketua MPR dan Presiden PKS, merupakan sosok ulama yang sabar serta kreatif. Sedangkan dirinya adalah teknokrat yang tegas dan inovatif.
"Jadi punya kemampuan menyelesaikan Jakarta. Moto kami adalah Ayo Beresin Jakarta," ungkapnya.
Lebih Lengkapnya, silakan klik Tribun Jakarta Digital Newspaper