Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai persidangan kasus kecelakaan yang menewaskan sembilan orang dengan terdakwa Afriyani Susanti, keluarga korban kembali panas dan menuding Afriyani bermain uang.

"Lihat saja kalau sampai ketahuan lo main duit. Pokoknya saya minta Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk membuktikan kalau memang Afriyani mabok," ujar Jumari, kakak dari korban meninggal M Akbar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (23/7/2012).

Dugaan para keluarga korban yang sebagian besar tinggal di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat ini berdasarkan fakta dalam persidangan, yang beberapa kali tertunda dengan alasan yang beragam. Apalagi, kali ini Jaksa Penuntut Umum tidak membawa bukti surat secara lengkap sehingga dugaan tersebut semakin kuat.

"Padahal kan dia tahu, kalau menyerahkan bukti surat harus tunjukin yang asli. Wajar kita kesal dan berpikir ada kecurangan. Kok jaksa enggak tahu prosedurnya," kata Jumari.

Dalam persidangan pun, ayahanda almarhum Buchari, Yadi tak dapat menahan amarahnya ketika mendengar persidangan kembali ditunda oleh Majelis Hakim.

"Pak bagaimana ini ditunda-tunda lagi. Ini bulan puasa, kita capek kalau terus-terusan ditunda," kata Yadi.

Sikap Yadi tersebut ternyata dianggap oleh Ketua Majelis Hakim Antonius Widyanto mengganggu jalannya persidangan. Akhirnya, yadi harus menerima teguran keras bahkan diusir dari ruang sidang.

"Silakan saudara keluar. Memang begini agendanya. Ditunda," ujar Antonius.