Kunci Kemenangan Jokowi-Ahok Menurut Alex Noerdin
Alex Noerdin menilai kemenangan pasangan cagub-cawagub DKI Jokowi-Ahok menurut hasil hitung cepat
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Ilham Yafiz
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Mantan cagub DKI, yang juga Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menilai kemenangan pasangan cagub-cawagub DKI Jokowi-Ahok menurut hasil hitung cepat, Kamis (20/9/2012) sebagai contoh kemenangan kekuatan figur.
Pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) unggul pada semua hasil penghitungan cepat lembaga survei dengan selisih antara 6 persen hingga 9 persen. Menurut penghitungan Litbang Kompas, Jokowi-Ahok meraih 52,97 persen sementara cagub-cawagub Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) 47,03 persen.
Alex yang pada putaran 1 Pilkada DKI diusung Partai Golkar, menyatakan dukungan partai politik tidak lagi menjadi satu-satunya penentu kemenangan pertarungan politik dalam Pemilukada. Kejadian ini bisa saja terjadi di daerah lain, bisa juga tidak.
"Partai bukan lagi menjadi satu-satunya penentu. Pemilukada DKI memberi contoh bagaimana figur menentukan kemenangan. Ini bisa saja terjadi di daerah lain, juga bisa tidak, karena yang dikalahkan merupakan calon incumbent," tuturnya ketika dihubungi Tribun Sumsel (Tribun Network), Kamis (20/9/2012) malam melalui sambungan telepon.
Menurut Alex, yang dalam putaran 1 Pilkada DKI berpasangan dengan Nono Sampono, kemenangan Jokowi-Ahok dengan mengedepankan ketokohan lewat berbagai prestasi juga dapat terjadi di Sumatera Selatan. Dalam hal ini, mesin partai politik tidak lagi menjadi variabel utama penentu kemenangan.
Ini dapat terjadi, sepanjang tokoh yang diimpikan masyarakat mampu membawa kebaikan dan teruji dengan berbagai prestasi kepemimpinan menjadi variabel baru penentu kemenangan pemilihan kepada daerah secara langsung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.