TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kemenangan pasangan Jokowi-Basuki versi hasil hjtung cepat pertarungan Pilkada DKI Jakarta, menurut politisi PDI Perjuangan, Ahmad Basarah ibarat sebuah kemenangan berbangsa dan bernegara.

Dikatakan, kemenangan Jokowi-Basuki sudah diprediksi akan menjadi taruhan, apakah warga DKI Jakarta yang berada di Ibu Kota negara betul-betul sudah tuntas pemahaman dan sikap kebangsaannya. Khususnya dalam mempraktikan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

"Pasangan Jokowi-Ahok yag merupakan kombinasi suku Jawa dan Sumatra serta Agama Islam dan Kristen memang sejak awal diusung oleh PDI Perjuangan sebagai strategi untuk melakukan eksperimen kebangsaan," kata Basarah, Jumat (12/9/2012).

Jika warga DKI Jakarta saja masih belum bisa mempraktikan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam berdemokrasi, lanjutnya, maka akan sulit mengharapkan Bhinneka Tunggal Ika bisa dijalankan di daerah atau provinsi lain.

"Dengan kemenangan Jokowi-Basuki, maka warga DKI Jakarta telah lulus ujian kebangsaannya. Dengan demikian kita bisa berharap dan membangun sikap optimisme ke depan bahwa, proses demokrasi di Indonesia akan beriringan dengan peningkatan wawasan dan sikap kebangsaan seluruh komponen masyarakat Indonesia," Basarah menjelaskan.

Jokowi dan Basuki, pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Gerindra berdasar hitung cepat beberapa lembaga survey memenangi pertarungan. Jokowi dan Basuki bila tak ada aral melintang, akan dikukuhkan sebagai gubernur dan wakil gubuernur yang baru menggantikan incument Fauzi Bowo dan Prijanto.

Fauzi Bowo atau Foke yang maju kembali bersama Nachrowi Ramli di beberapa tempat di Ibu Kota kalah suara. Pasangan yang didukung banyak partai ini hanya menang di Kepulauan Seribu.