Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Kritisi Hari Pencoblosan Pilkada DKI

Partai Demokrat mengkritisi hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 20 September 2012.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Demokrat Kritisi Hari Pencoblosan Pilkada DKI
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama saat melakukan pencoblosan di TPS 059 Pluit Muara Karang Jakarta Utara, Kamis (20/9/2012). Warga DKI Jakarta yang terdaftar sebagai pemilih melakukan pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua secara serentak untuk memilih gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2012-2017. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengkritisi hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 20 September 2012. Pencoblosan yang jatuh pada hari Kamis membuat angka golput di Pilkada DKI menjadi tinggi.

"Ini merupakan pembelajaaran seluruh parpol dan KPU bahwa penentuan hari dan tanggal penting dan berpengaruh," kata Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Nurhayati mengatakan tingginya angka Golput yang mencapai 30 persen memperlihatkan rendahnya animo masyarakat ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Nurhayati menduga hal itu dikarenakan waktu yang dimiliki warga Jakarta untuk keluarga sangat sedikit.

Selain itu Nurhayati juga mengingatkan bahwa pemimpin tidak hanya terjun langsung berhadapan dengan masyarakat. Tetapi harus membuktikan tugas yang diembannya.

"Menurut saya bukan hanya face to face, tapi bekerja. Kita harus berikan pendidikan politik. Ya di setiap komunitas, kan pimpinannya setempat, distribusinya harus jalan, artinya pekerjaan harus didistribusikan," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas