TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Fauzi Bowo (Foke) berpesan banyak hal kepada jajaran pemerintahan di lingkungan Pemprov DKI saat rapat tertutup. Dari rekaman rapat tersebut, Foke meminta jajaran Pemprov DKI tidak mempersoalkan siapa yang akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang baru.

Foke menuturkan setelah ada keputusan resmi dari KPU DKI dan menetapkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai pemenang pemilukada DKI, maka dirinya tidak lagi yang mengambil keputusan mendasar dari sebuah kebijakan di Pemprov DKI.

"Bapak, ibu, dan teman-teman saya sekalian, saya minta anda melihat pemerintahan ini sebagai sistem. Jangan melihat orang semata-mata. Anda bekerja untuk satu sistem pemerintahan. Dukungan yang sudah diberikan lima tahun terakhir pada saya, lanjutkan pada pemerintahan yang akan datang," ujar Foke.

Pria berkumis ini juga mengatakan saat dirinya menjabat sebagai Gubernur, maka bantuan yang ia terima dari pembantu dan stafnya adalah sah. Ia pun meminta hal tersebut juga diterapkan pada Gubernur yang baru, karena memberikan dukungan pada pasangan pemimpin terpilih sudah ditetapkan pada Undang-undang.

"Jakarta tak boleh masuk skenario keruntuhan, tetapi harus masuk skenario pertumbuhan. Kalau runtuh, untuk mengangkatnya kembali akan butuh proses yang lama dan rumit. Anda sebagai tenaga inti yang memahami kota ini, berpengalaman di bidangnya masing-masing, punya kewajiban untuk mencegah momentum keruntuhan dan menjaga pertumbuhan di Jakarta tetap berlanjut," paparnya.