Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Perlindungan Anak: Pemindahan Sekolah Bukan Solusi

Jumlah meningkat 165 persen dari 128 kasus tahun sebelumnya.

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Satgas Perlindungan Anak: Pemindahan Sekolah Bukan Solusi
Tribun
ilustrasi tawuran 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ketua Satgas Perlindungan Anak, M. Ihsan mengungkapkan,  saat ini pejabat ditingkat pusat dan daerah sibuk mencari kambing hitam dibelakang kejadian tawuran yang terjadi antara SMAN 6 dengan SMAN 70 kemarin.

Menurutnya, pernyataan yang sangat mencengangkan adalah munculnya rekomendasi agar dilakukan penggabungan dan pemindahan sekolah.

"Semua harus membuka mata lebar-lebar bahwa Alawy bukan korban tawuran yang pertama. Korban tewas dua bulan terakhir adalah, 12/9/12 Dedi Triyuda siswa SMK Baskara Depok, 30/8/2012 Rudi Noval Ashari siswa SMKM Bogor. Di hari yang sama Ahmad Yani siswa SMK 39 di Klender, 29/8/12 Jatsuli SMP 6 Buaran Klender, 6/8/12 Jeremy Hasibuan siswa SMA Kartika di Bintaro," terang Ihsan.

Lebih lanjut, Ihsan mengatakan, Komnas PA mencatat tahun 2011 tawuran pelajar mencapai 339 dan korban tewas 82 orang. Jumlah meningkat 165 persen dari 128 kasus tahun sebelumnya.

"Apakah pemerintah akan memindahkan atau menggabungkan semua sekolah yang tawuran tersebut?," ujar Ihsan.

Menurut Ihsan, tawuran merupakan ekspresi kekerasan yang ditampilkan oleh pelajar karena berbagai faktor seperti lemahnya pengasuhan dan ketahanan keluarga (perhatian dan kasih sayang orang tua, disharmonis/broken home, perceraian dll), pendidikan yang tidak ramah anak (berorientasi pada pengetahuan), lingkungan yang anarkis dan mempertontonkan kekerasan (premanisme elit dan jalanan, sinetron, game online, dll).

Tawuran juga dapat dipicu oleh ketidakmampuan orang dewasa memahami dunia anak, energi yang tidak tersalurkan dengan baik dan fasilitas yang terbatas, tekanan sistem pendidikan yang membuat anak stress, pengaruh kelompok atau pergaulan, pendapat dan suara anak yang tidak didengarkan, kurangnya penghargaan terhadap anak dan pemanfaatan waktu luang.

Berita Rekomendasi

"Semoga Alawy korban tawuran pelajar terakhir seperti yang disampaikan orang tua korban. Pemerintah dan masyarakat segera berbenah dengan melibatkan anak dalam semua proses," tandas Ihsan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas