Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fitra Ramadhani (FR) alias Doyok, pelaku pembacokan yang menyebabkan tewasnya Alawy, siswa SMAN 6 Jakarta akibat luka bacok, Senin lalu, dari hasil pemeriksaan berencana melarikan diri ke Banyuwangi.

Namun belum sempat ke Banyuwangi, Fitra ditangkap polisi di Sleman, Yogyakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, menurut pengakuan Fitra usai dari Jogya dirinya akan pergi ke Banyuwangi untuk kabur sejauh-jauhnya ditemani oleh GP.

Jika dirunut, apabila Fitra ingin melarikan diri ke daerah Banyuwangi maka kemungkinan besar, Fitra ingin menuju ke Bali dengan menggunakan jalur laut.

Seperti diketahui, untuk menuju ke Bali, banyak akses yang bisa dijangkau mulai dari jalur darat, laut, dan udara.

Fitra sendiri sepertinya ingin menuju Bali menggunakan jalur laut, karena jika menggunakan jalur udara sangatlah riskan, karena akan mudah terlacak dan wajahnya dikenali banyak orang atas pemberitaan media terkait Fitra menjadi DPO kepolisian.

Jika berhasil tiba di Banyuwangi, kemungkinan Fitra akan menuju ke Pelabuhan Ketapang lalu menyebrangi selat Bali menggunakan feri ke Pelabuhan Gilimanuk.

Sebelumnya, pengacara Fitra, Nazaruddin Lubis membantah pemberitaan yang mengatakan ayah Fitra alias Doyok adalah anggota DPRD Tangsel. Dikatakan Nazaruddin ayah Fitra adalah seorang pengusaha mebel di Bali.

"Fitra dari keluarga biasa, ayahnya wiraswasta di Bali, usaha mebel. Dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa," ucap Nazarudin di Polres Jaksel.

Apakah memang pelarian Fitra ke Banyuwangi hingga tujuan akhirnya bersembunyi di Bali, tempat usaha mebel milik ayahnya? Hanya Fitra yang bisa menjawab.

Menanggapi hal itu, Rikwanto mengaku masih belum bisa memastikan. "Itu bisa saja terjadi, tapi intinya memang dia (Fitra) ingin melarikan diri lebih jauh lagi," terang Rikwanto.