Setelah Dilantik Jokowi Diundang ke Cikeas
Suasana pagi itu makin hangat, ketika Jokowi banyak bercerita soal kemenangannya di Jakarta sekaligus sejumlah rencananya.
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Awak redaksi Harian Tribun Jogja mendapat kesempatan bertemu Joko Widodo, yang dalam hasil penghitungan cepat Pemilukada DKI Jakarta putaran dua, mengungguli lawannya, petahana Fauzi Bowo.
Obrolan santai mengawali pertemuan yang dilakukan di Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo, Rabu (26/9/2012) pagi.
Mulanya, obrolan santai membahas bisnis media di Solo, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, suasana pagi itu makin hangat, ketika Jokowi banyak bercerita soal kemenangannya di Jakarta sekaligus sejumlah rencananya.
Berikut cuplikan wawancara eksklusif Tribun Jogja yang ditulis Ade Rizal dengan Jokowi, yang disajikan dalam dua edisi.
Bagaimana perasaan Anda setelah proses Pemilihan Gubernur DKI, tinggal menunggu penghitungan dan penetapan di KPU DKI?
Hard disk saya ini mungkin soak. Pilkada Jakarta memang sangat melelahkan. Mungkin saya perlu ganti hard disk. (tertawa)
Perasaan Anda setelah unggul dalam penghitungan cepat?
Biasa saja. Biasa Saja.
Dalam debat calon gubernur, di sesi akhir Anda terlihat emosi dan menyerang Foke, padahal biasanya Anda cukup santai. Bisa diceritakan?
Semula saya enggak panas, tapi setelah diserang terus seperti itu, akhirnya saya berpikir, ah ini debat yang terakhir aja, enggak papa (agak meninggi). Padahal awalnya sudah direncanakan, Pak Ahok bagian keras, saya yang ngalusi. Tapi ternyata saya katut (terpancing) juga. Jadi, sekalian saja closing seperti itu. (tertawa)
Tapi statement yang agak keras dan di luar kebasaan Anda itu, membuat debat semakin menarik?
Iya, yang nonton seneng. Saya adem panas. Dipikir saya enggak adem panas apa? (tertawa).
Setelah Pak Jokowi dinyatakan menang dalam hitung cepat, Presiden SBY menelepon. Apa yang dibicarakan?
Ya, beliau mengucapkan selamat saja. Juga mengingatkan untuk hati-hati. Problem Jakarta besar, tantangan gede, harus dijawab dengan kerja keras. Saya jawab, 'siap presiden' sampai tiga kali. Presiden juga berkata, setelah dilantik, nanti diundang ke Cikeas ya? Saya jawab, 'siap presiden! Yang meminta presiden, mau dijawab apa lagi?
Tak hanya presiden yang menyambut kemenangan Anda, tapi masyarakat Indonesia sangat antusias merayakan kemenangan Anda. Apakah itu menandakan Anda sedang menjadi idola, inspirasi dan panutan banyak orang?
Enggak, enggak sama sekali. Saya masih seperti biasa-biasa saja. Meski, saya juga kaget pada penyambutan masyarakat di seluruh Indonesia.
Ada yang mencoba menganalogikan fenomena Jokowi dengan Barack Obama di Amerika Serikat? Ketika proses pemilihan sama-sama digadang-gadang banyak orang, tapi saat memimpin terseok-seok. Bagaimana pendapat Anda?
Obama muncul saat posisi Amerika krisis, baik aspek politik, ekonomi, maupun sosial. Obama muncul saat tidak mengenakkan. Posisi saya jelas beda, di Jakarta peluang untuk melakukan sesuatu sangat besar. Yang terjadi di Jakarta hanya miss management dan disorientasi. Tinggal menjalankannya dengan manajemen yang bener, branding yang bener, semuanya akan berjalan mulus.
Anda begitu optimistis. Padahal, ada aspek politik yang mulai diutak-atik. Misalnya saja, beberapa hari lalu, Taufik Kiemas menyebut kemenangan Jokowi-Ahok di DKI Jakarta lebih menguntungkan Gerindra ketimbang PDIP. Apa ini tidak akan menjadi bibit perpecahan PDIP dan Gerindra, sekaligus Anda dan wakil Anda?
Saya enggak mikir politik-politik. Kalau soal partai itu urusan partai. Gubernur itu urusannya dengan warga. Saya sudah menekankan sejak awal, independensi kita jangan direcoki lah.
Berarti, sekarang Anda semakin menyadari hikmah tidak didukung Golkar, PKS, PPP, dan sebagainya, karena mereka lebih memilih mendukung Foke di putaran kedua?
Iya, jadi lebih enak karena nggak terbebani apa-apa.
Tapi, bagaimana dengan keberimbangan (kekuatan partai) di Dewan?
Dewan urusannya udah enggak gitu lagi. Nanti kami akan bangun Jakarta bersama Dewan. Kami akan menjalin komunikasi secara baik (dengan Dewan). Pembangunan Jakarta nanti akan sangat cepat.
Dan urusan komunikasi adalah ahlinya Jokowi?
(tertawa). (*)
BACA JUGA
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.