Sekda Solo Segan Audit Jokowi
Kualitas kepemimpinan Wali Kota Solo Joko Widodo, membuat sejumlah pejabat di jajaran Pemkot Solo segan kepadanya.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kualitas kepemimpinan Wali Kota Solo Joko Widodo, membuat sejumlah pejabat di jajaran Pemkot Solo segan kepadanya.
Tak terkecuali saat momentum kepindahan pria yang akrab disapa Jokowi dari Kota Solo ke Jakarta, usai secara resmi memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo Budi Suharto, mengaku sungkan mengaudit penggunaan fasilitas negara oleh Jokowi, selama menjalankan tugas sebagai wali kota.
Budi dan auditor di kalangan Pemkot Solo, sungkan melakukan audit terhadap Jokowi sebelum pelantikan sebagai gubernur DKI, karena melihat kualitas rekam jejak kinerja Jokowi selama ini yang sangat bagus.
"Kami tidak terburu-buru, belum sekarang waktunya (untuk mengaudit). Semua tahu bagaimana kualitas Pak Jokowi. Berbeda jika wali kotanya itu gali (preman). Sebelum keluar, jauh-jauh hari sudah saya geledah," kata Budi akhir pekan lalu.
Jokowi, selama menjabat sebagai orang nomor satu di Solo, pria penggemar musik rock dikenal dengan gaya hidupnya yang sangat sederhana, dan tidak berlebihan dalam memanfaatkan fasilitas negara yang didapat.
Jokowi menolak mobil dinas baru dan memilih memakai Camry keluaran 2002 peninggalan pendahulunya, dan bahkan tidak mengambil gajinya sebagai wali kota.
Kenyataan itulah yang membuat Budi merasa tidak enak hati untuk melakukan audit penggunaan fasilitas negara oleh Jokowi untuk saat ini.
"Kami tidak akan tergesa-gesa mengaudit. Bagaimana ya, kami tahu bagaimana kualitas Pak Jokowi. Perasaan kami saat melakukan audit ke beliau, kok kesannya tidak enak. Nantilah, sehari dua hari sebelum beliau meninggalkan Solo baru akan kami audit," tutur Budi. (*)
BACA JUGA