Buruh: Upah Kami Ditawar-tawar
Aksi demonstrasi buruh juga berlangsung di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi buruh juga berlangsung di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Dalam orasinya, para buruh mengeluhkan sistem karyawan borongan yang dinilai bukan itikad baik dari perusahaan.
"Tolak outsourcing, apalagi yang namanya karyawan borongan. Aduuh...itu tidak ada etika, baik dari perusahaan dan pemerintah. Kami punya hak hidup layak dan jadi masyarakat sejahtera," ujar buruh yang menjadi orator, Rabu (3/10/2012).
Upah murah yang diterima buruh saat ini, lanjutnya, tidak menghargai keringat buruh untuk perusahaan. Menurutnya, perusahaan seperti menawar semurah mungkin upah buruh.
"Upah kami ditawar-tawar. Mungkin mereka menilai buruh dibayar segini juga bisa hidup. Mereka yang di kolong jembatan saja bisa hidup. Kami ingin dihargai sebagai sumber daya manusia," tuturnya.
Para buruh juga ingin mendapatkan jaminan kesehatan. Saat berobat, para buruh tak ingin ditanyai berbagai pertanyaan, yang akhirnya membuat mereka sulit mendapat pelayanan kesehatan.
"Kesehatan hak dasar semua manusia. Saat masuk rumah sakit, jangan lagi dipertanyakan bapakmu kerja apa, kamu anak siapa. Kami minta diperlakukan adil sebagai rakyat Indonesia," ucapnya. (*)
BACA JUGA
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.