Polisi Antisipasi Provokator di Demo Buruh
Polisi memberikan perhatian khusus terhadap orang-orang yang dianggap menjadi provokator.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi aksi unjuk rasa buruh dengan jumlah ribuan massa, polisi memberikan perhatian khusus terhadap orang-orang yang dianggap menjadi provokator, sehingga unjuk rasa bisa mengarah pada tindak-tindak kekerasan.
Hari ini, ribuan buruh di sejumlah wilayah di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa, terutama di Jakarta, dengan jumlah mencapai 20 ribu orang.
Untuk mengamankan aksi, Polri mengungkapkan bahwa pihaknya mengedepankan prinsip pelayanan, untuk melakukan pengamanan atas kegiatan unjuk rasa yang terjadi.
"Dalam kondisi seperti ini, petugas di lapangan melakukan upaya persuasif kepada peserta unjuk rasa, supaya berjalan tertib. Petugas melakukan tindakan untuk mencegah jangan sampai aktvitas unjuk rasa berdampak terhadap terganggunya ketertiban umum," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2012).
Polisi pun merencanakan sejumlah jalur alternatif untuk pengalihan arus, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan akibat unjuk rasa buruh.
Anggota Brimob Mabes Polri pun disiagakan untuk memberikan bantuan perkuatan, terhadap wilayah-wilayah yang dijadikan tempat berunjuk rasa buruh.
Mereka bisa diberangkatkan kapan saja, untuk mem-backup satuan kewilayahan yang kekurangan personel. Anggota di lapangan juga memantau pergerakan orang-orang yang dicurigai sebagai provokator.
"Ada potensi provokasi, sehingga provokator akan ditertibkan. Karena, provokator bisa memberikan dampak psikologis terhadap peserta unjuk rasa," tutur Boy. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.