Tekken Corporation Incar Proyek Pembuatan MRT Jakarta
Perusahaan konstruksi Jepang, Tekken Corporation, yang memiliki spesialisasi di pembangunan kereta api beserta
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan konstruksi Jepang, Tekken Corporation, yang memiliki spesialisasi di pembangunan kereta api beserta infrastrukturnya, sangat ingin ikut dalam proyek pembangunan kereta api di Jadebotabek, misalnya proyek MRT.
"Kami ingin seali ikut proyek MRT, bagaimana caranya tidak tahu," papar Keiichiro Sakai, General Manager Tekken Corporation yang berdiri sejak 1 Februari 1944 dengan modal usaha 18,2 miliar yen dan sales 128,6 miliar yen saat ini.
Sakai yang diwawancarai langsung Tribunnews.com, Selasa (18/12/2012), mengaku sudah mengerjakan 10 proyek di Indonesia bekerjasama dengan perusahaan konstruksi WIKA di Indonesia. Dari 10 proyek itu kebanyakan proyek rel kereta api, ada pula jembatan dan pembangunan jalan tol di Jabotabek.
Saat ini Tekken yang sudah terlibat berbagai proyek di Indonesia sejak 30 tahun lalu sudah memiliki kantor sendiri di daerah Fatmawati Jakarta Selatan.
"Untuk pembuatan perusahaan patungan atau anak perusahaan di Indonesia belum kami pikirkan karena kami masih memiliki sedikit sekali proyek di Indonesia. Jadi hanya berdasarkan proyek per proyek yang ada," tambahnya yang sangat berharap semakin banyak proyek diperolehnya di Indonesia sehingga bukan tak mungkin mendirikan anak perusahaan di Indonesia saat mendatang.
Berbagai pembangunan yang ada di Indonesia memang menarik perhatiannya, terutama berbagai proyek yang dilakukan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Keahlian Tekken terutama di bidang perkeretaapian dan jembatan. Sebuah jembatan besar dan indah serta terkenal di Jepang misalnya Rainbow Bridge yang ada di Yokohama merupakan hasil kerja dari perusahaan ini.
Selain peningkatan pengerjaan proyek di Indonesia sangat diharapkannya, Perusahaan ini juga akan mengerjakan berbagai proyek di Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lain.
"Khusus proyek yang ada di Indonesia untuk arsitek dan pekerjaan civil engineering tentu kami juga sebagian mempercayakan kepada perusahaan yang ada di Indonesia karena memang mereka yang pasti tahu keadaan lingkungannya sebagai orang Indonesia," tambahnya.
Satu hal yang sangat mendapat sorotan adalah kemacetan luar biasa di Jakarta sangat memprihatinkan, "Perlu pembangunan berbagai infrastruktur seperti rel kereta api ke berbagai tempat dari luar masuk ke Jakarta sehingga kemacetan bisa teratasi dengan baik, sangat parah itu saat ini," jelasnya lagi dengan pengalaman sempat sekitar 4 jam perjalanan mobil dari bandara Soekarno-Hatta ke tengah kota Jakarta akibat macet yang keterlaluan.
METROPOLITAN POPULER