TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RO Siahaan, pasien di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintoharjo, terpaksa dievakuasi ke lantai III, karena ruangannya di tempat rawat inap terkena banjir, Kamis (17/1/2013).

Wanita berusia 54 tahun dievakuasi menggunakan tandu menuju lantai III tempat rawat inap pasien RS TNI AL Mintoharjo, setelah sebelumnya pihak rumah sakit menginformasikan supaya para pasien mengemasi barang-barangnya.

"Saya dievakuasi sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, menggunakan tandu ke ruangan ini," ucapnya saat ditemui Tribunnews.com di kamar nomor 3 lantai III RS TNI AL Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2013).

Saat dievakuasi, RO belum mampu berjalan, sehingga harus mendapatkan bantuan orang lain untuk mengangkatnya.

Wanita yang mengalami penyakit ginjal, sudah dua bulan menjalani perawatan di RS TNI AL Mintoharjo untuk menjalani cuci darah. Ditemani menantunya, RO hanya bisa pasrah saat banjir melanda RS TNI AL Mintoharjo kemarin.

RO sebelumnya berharap listrik dan air di rumah sakit tersebut bisa pulih dalam waktu cepat. Namun, harapannya ternyata tidak terwujud, karena banjir belum juga surut.

"Listrik dan air di sini mati," kata warga Kota Wisata, Cibubur, Jakarta Timur.

Di ruang nomor tiga, RO hanya terbaring seorang diri ditemani menantunya. Listrik yang belum menyala membuatnya tidak bisa meraskan sejuknya AC, sehingga pintu ruangan tempat ia dirawat terpaksa dibuka, baik di depan maupun belakang, supaya tidak terlalu panas.

"Ini sengaja dibuka pintunya, biar angin masuk. Seliwir-seliwir lah kerasanya," ujarnya.

Tadi malam, RO hanya ditemani lilin yang menjadi sumber penerangannya.

"Tadi malam saya hanya pakai lilin saja di sini," cetusnya.

Meski begitu, RO tidak berniat pindah rumah sakit seperti pasien-pasien lain. Ia memilih pulang ke rumah dan menjalani rawat jalan.

"Saya tidak akan pindah rumah sakit, karena saya harus cuci darah. Saya akan pulang ke rumah dan nanti kembali lagi ke sini," ungkapnya. (*)