Manajemen UOB Janji Tanggung Biaya Korban
Gedung Thamrin Nine, Jakarta Pusat, kemarin.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Air bah yang berasal dari banjir bandang pada Kamis (17/1) pagi, masih menggenangi basement 2 dan 3 Plaza UOB, Gedung Thamrin Nine, Jakarta Pusat, kemarin.
Setelah air surut, pihak Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian RI langsung melakukan olah TKP.
"Kami sudah melakukan penugasan di TKP (basement Plaza UOB). Kami berencana melakukan olah TKP di bawah. Sementara baru investigasi di bagian yang sudah kering (basement 1 UOB)," kata Direktur Komite DVI Kepolisian RI, Kombes Pol Anton Castilani, kemarin.
Manajemen Plaza UOB akan menanggung sepenuhnya biaya yang dialami korban menyusul masuknya air bah ke basement gedung itu. Selain itu, pihak UOB juga akan memberikan santunan kepada dua korban selamat serta dua tewas dalam kejadian itu.
"Semuanya akan kami bantu. Baik korban yang selamat maupun korban yang meninggal dunia," kata Assistant Building Manager Plaza UOB, Priskah Susilowati, di gedung Plaza UOB, Jakarta, kemarin.
Sementara ratusan warga Kampung Baturaja, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali melakukan protes di pelataran Gedung UOB, Minggu sore. Warga protes lantaran air buangan dari basement UOB menggenangi rumah mereka sekitar betis orang dewasa. Sabtu malam kemarin warga sudah protes ke UOB.
"Limpahan air (basement UOB) masuk ke kampung kami. Takutnya pengurasan ini bikin banjir terjadi lagi seperti jebolnya Latuharhary kemarin. Kami minta UOB menghentikan air limpahan basement ke perkampungan warga," kata Ketua RW 07 Kampung Baturaja, Arman Setiawan (55), di pelataran gedung UOB.
Namun Kepala Pengelola Plaza UOB, Bangga Nirwanjaya, mengatakan tidak ada air dari basement gedung UOB yang dibuang ke perkampungan warga. Menurut Bangga, air dibuang ke selokan Jalan MH Thamrin. "Kami tidak membuangnya ke perkampungan warga dibelakang (Kampung Baturaja). Tapi kami akan tetap memberikan bantuan ke mereka," kata Bangga.
Bangga menjelaskan, meskipun genangan air basement dibuang ke selokan, bisa jadi hal itu berkontribusi pada terendamnya Kampung Baturaja. Pasalnya, menurut Bangga kualitas selokan di Jakarta sangat jelek sehingga genangan air kemudian meluap ke kampung warga.