TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) siap membangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), untuk merelokasi warga penghuni bantaran Sungai Ciliwung.

Direktur Pengembangan Pemukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Amwazi Idrus mengatakan, tahun ini pihaknya telah mengalokasikan pembangunan 67 twin block rusunawa di seluruh Indonesia.

“Kami siap, tahun ini ada dana untuk (pembangunan) 67 twin block. 48 sudah allocated untuk daerah lain. Sisanya, jika DKI mau, silakan,” ujar Amwazi, Rabu (30/1/2013).

Amwazi menjelaskan, ketersediaan lahan dan kemauan warga untuk direlokasi, menjadi aspek penting untuk konstruksi rusunawa.  Nantinya, bangunan lima lantai akan bisa dihuni 96 kepala keluarga (KK) untuk setiap twin block.   

“Kami hitung-hitung, misalnya ada tanah bebas seluas 2 hektare saja, bisa dibangun lima twin block. Berarti, kami bisa menata atau resettlement hampir 500 KK. Nantinya mereka juga memiliki RTH, tempat anak bermain, sehingga lebih sehat, lebih manusiawi, dan insya Allah bebas banjir,” urai Amwazi.

Relokasi warga bantaran Sungai Ciliwung harus dilakukan, untuk merealisasikan normalisasi sungai. Saat ini, lebar sungai yang memiliki panjang 130 kilometer, hanya 10-20 meter. Kementerian PU akan menormalisasikannya, dengan membuat lebar menjadi 60 meter. (*)