Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas RS Polri Tidak Profesional Periksa Bocah Korban Sodomi

Dalam kasus sodomi bocah lima tahun, berinisial FF pihak Polda Metro Jaya mengakui pihak

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dalam kasus sodomi bocah lima tahun, berinisial FF pihak Polda Metro Jaya mengakui pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur tidak prpfesional.

Pernyataan ini terkait apa yang diungkapkan pihak rumah sakit memberikan keterangan bahwa tidak ada kekerasan seksual yang dialami FF.

"Salah satu petugas kesehatan tidak profesional. Fakta itu diungkap kembali, forensik di RS Polri mengungkapkan memang terjadi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (26/2/2013) malam.

Rikwanto membantah, dalam kasus tersebut ada intervensi, pasalnya seorang pelakunya bertugas di kepolisian. "Memang tidak profesional saja. Pada waktu mengeluarkan visum, dia tidak mendalami betul dan fakta-faktanya ada," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sedianya pihak keluarga melaporkan insiden ini, Kamis (21/2/2013). Namun ketika dilakukan visum di RS Polri, dokter menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual terhadap korban. Tak mudah percaya dan tak menyerah, keluarga pun melakukan visum kembali di RSCM.

Di RSCM pihak rumah sakit kemudian memastikan adanya luka pada dubur FF. Berdasar visum tersebut, pada Jumat (22/2/2013) siang pihak keluarga membuat laporan polisi. Tak lama, kedua orang tetangga korban yang diduga pelaku dijemput pihak kepolisian di rumah mereka di kawasan Ciracas, Jakarta Timur untuk menjalani pemeriksaan.

Kasus tersebut terungkap saat orangtua korban melihat ada sesuatu yang tidak wajar dengan perilaku anaknya sehari-hari. Terlebih ketika habis mandi tampak terlihat ada yang aneh pada dubur FF. Akhirnya, pihak keluarga melakukan penelusuran hal apa yang tengah dialami oleh anaknya itu.

Berita Rekomendasi

Korban pun didesak untuk mengaku apa yang terjadi padanya. FF akhirnya mengaku kalau ada dua orang pria dewasa yang telah melakukan perbuatan asusila.

Kedua orang tersebut tiada lain tetangganya EK dan UP. EK merupakan anggota kepolisian, sementara UP adalah masyarakat biasa. Sebelum melakukan perbuatan bejatnya, kedua pelaku terlebih dahulu mengiming-imingi korban dengan diberikan makanan. Setelah masuk dalam perangkapnya, lantas korban pun dibawa ke rumah EK dan peristiwa tidak bermoral tersebut pun terjadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas