TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga yang sudah merasakan pelayanan penggantian pelat nomor polisi dengan nomor tertentu, baik ganjil maupun genap di Samsat Jaksel merasa tidak dipersulit dan tidak butuh waktu lama untuk mengurus.

Dedy Rahmansi (50), warga Cideng, Jakpus mengatakan untuk mengurus penggantian nopol dirinya tidak merasa kesulitan dan syarat-syarat yang diajukan juga sesuai dengan ketentuan.

"Saya rasa normal-normal saja, pengurusannya wajar saja. Yah bawa administrasi yang sudah ditentukan, seperti STNK, BPKB dan lainnya," ujar Dedy.

Dedy mengatakan dirinya ingin mengurus sendiri dari pada meminta bantuan calo maupun biro jasa ialah lantaran biaya kepengurusan malah makin "membengkak".

"Saya memang sengaja urus sendiri. Kalau pakai biro jasa tambah mahal. Kalau urus sendiri kan jadi tahu jalur-jalurnya. Kalau ini tadi saya datang siang jadi ngantri, kalau ngurus dari pagi pasti selesainya cepet," ungkap Dedy.

Kemudian Dedy juga mengaku jika kedatangan dirinya ke Samsat Jaksel yakni untuk balik nama karena dirinya baru beli mobil bekas. Dan karena melihat ada loket penggantian nopol jadi sekalian diurus.

Lalu Dedy juga mengaku tiga kendaraan yang dimilikinya seluruhnya berplat ganjil. Sehingga dirinya berniat mengganti satu mobilnya dengan plat genap.

Pantauan Tribunnews.com, loket permohonan pergantian nomor polisi terlihat masih terlihat sepi dan tanpa antrian. Sejumlah masyarakat yang ditemui di Samsat itu pun mengaku jika baru mengetahui keberadaan loket tersebut.