Mau Tahu Semegah Apa Rumah Hercules di Kawasan Kembangan?
Penangkapan Hercules Rozario Marshal dan 50 anak buahnya tak lepas adanya laporan warga tentang adanya
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penangkapan Hercules Rozario Marshal dan 50 anak buahnya tak lepas adanya laporan warga tentang adanya ancaman, intimidasi, dan pemerasan kelompok itu di komplek pertokoan milik PT Tjakra Multi Strategi (PT TMS), Jalan Kebon Jeruk Indah II, Kembangan, Jakarta Barat.
Pihak Polres Jakbar menyatakan, kelompok tersebut juga diduga terlibat pemerasan terhadap sejumlah pengusaha di wilayah itu hingga miliaran rupiah.
Tribun mendatangi kediaman Hercules di komplek perumahan Kebon Jeruk Indah (KJI) pada Sabtu (9/3/2013)petang. Komplek perumahan itu berada tepat di belakang komplek pertokoan milik PT TMS. Karenanya, untuk masuk ke komplek perumahan itu, penghuni harus melewati komplek pertokoan.
Sekitar 80 anggota Brimob Polda Metro Jaya tampak berjaga-jaga di area pertokoan itu sebagai pengamanan pasca-penangkapan yang disertai keributan kelompok Hercules.
Untuk memasuki komplek perumahan KJI, hanya ada satu pintu akses masuk. Sebuah pos satpam dengan tiga petugas berada di pintu gerbang komplek KJI.
Pada bagian depan komplek perumahan, tampak berjajar puluhan rumah berlantai dua dengan rata-rata mempunyai luas lebih dari 200 meter persegi setiap rumah. Sementara, puluhan rumah lainnya yang berukuran lebih kecil berada di belakang barisan rumah berlantai dua itu.
Namun, jika memasuki gang kedua dari komplek KJI, tampak sebuah rumah menjulang tinggi. Rumah itu seluas lebih 200 meter persegi dengan tiga lantai.
Rumah tersebut paling mudah terlihat karena rumah lainnya yang berada di sisi kanan, kiri, dan depannya hanya berukuran sekitar 100 meter persegi dan berlantai satu.
Yah, rumah berlantai tiga itu adalah milik Hercules, tokoh masyarakat Timor Timur yang saat ini juga menjadi pimpinan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB).
Tampak rumah itu sedang dalam proses pembangunan. Dinding rumah itu tampak belum lama diplester dan belum dicat. Sekitar sepuluh pekerja bangunan tetap beraktifitas seperti biasa kendati sang pemilik ditahan pihak kepolisian. Sementara, lima pria berseragam GRIB juga tampak berjaga-jaga di rumah tersebut.
Pada saat bersamaan, lima anggota Brimob Polda Metro Jaya, Kapolsek dan Wakapolsek Kembangan melakukan patroli ke rumah Hercules itu. "Wah, rumahnya Hercules mewah banget. Lebih mewah dari rumah kami-kami," seloroh seorang anggota Brimob.
Seorang kerabat Hercules mengakui beberapa rumah di gang itu adalah milik kerabat dan rekan Hercules. Dan Hercules sementara tinggal salah satu rumah kerabat saat rumahnya sedang dalam proses pembangunan. "Kalau istri (Hercules) kalau datang ke Jakarta yah tinggal di apartemen. Kan menetapnya di Indramayu, hanya sekali dua kali saja datang ke sini. Nanti kalau rumahnya sudah jadi, mungkin istri menetap di sini," ujarnya.
Minta Jatah Uang dan Material Bangunan
Sejumlah satpam dan petugas Polsek Kembangan menyebutkan, bahwa anggota kelompok Hercules pernah beberapa kali meminta jatah uang ke pihak komplek pertokoan PT TMS. Bahkan, mereka juga terkadang tak sungkan meminta jatah material bangunan milik PT TMS setelah material itu datang. Padahal, pihak PT TMS akan menggunakan material bangunan itu untuk pembangunan pertokoannya.
"Sudah minta uang, minta bahan bangunan juga," ujar seorang petugas yang enggan disebut namanya.
Saat coba dikonfirmasi, PT TMS yang berkantor di salah satu toko tampak sudah ditutup pasca-keributan dan penangkapan Hercules. Sebuah plang papan nama perusahaan pun sudah ditutup dengan kain putih.
Saat dihubungi secara terpisah, kuasa hukum Hercules, Ikraman Thalib, mengaku belum mengetahui kebenaran informasi itu. Namun, ia merasa yakin bahwa Hercules dan anak buahnya tidak melakukan perbuatan seperti itu.
"Saya sudah kenal lama, saya tahu keseharian Pak Hercules dan kelakuan anak-anak di sana. Sepengetahuan saya itu tidak pernah minta uang, apalagi minta bahan bangunan ke orang ruko di depan. Lagipula, ngapain Pak Hercules atau anak-anak berbuat seperti itu. Pak Hercules itu punya empat kapal ikan, dia punya sekolah, sekolah ilmu maritim internasional. Di sekolah itu dia jadi ketua yayasan, saya sekjen, istrinya juga ada jabatan di situ. Jadi, anak-anak juga enggak mungkin begitu," kata Ikraman.
Istri Hercules tak Sedih
Ikraman mengatakan, istri Hercules, Nia Tania, sudah mengetahui penangkapan terhadapan suaminya. Bahkan, Nia sudah membesuk suaminya itu pada Sabtu (9/3/2013) pukul 01.00 WIB. "Semalam istri bawa makanan dan obat," kata Ikraman.
Ikraman melihat tak ada raut kesedihan Nia saat mengunjungi suaminya. "Waktu di polda itu dia berunding sama saya soal Pak Hercules. Istri enggak apa-apa, enggak sedih, sudah biasa karena bukan hal yang baru," tuturnya.
Nia pun kembali membesuk suaminya itu di polda pada Sabtu (9/3/2013) malam. Kali ini, dia. Dia membawakan baju ganti untuk Hercules. Sebab, Hercules masih menggunakan pakaian yang sama sejak ditangkap polisi.
Minta Penangguhan Penahanan
Ikraman mengungkapkan, pihaknya segera mengajukan penangguhan terhadap Hercules. Sebab, pihak polda sudah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan terhadap kliennya itu.
"Besok kami akan rumuskan dulu dengan tim pengacara untuk langkah hukum selanjutnya. Yang paling tidak, kami akan mengajukan penangguhan dan penahanan dan gugatan pra-peradilan," ujarnya.
Tak Ada Aksi Balas Dendam
Ikraman meyakinkan, tak akan ada aksi balas dendam dari anak buah Hercules atas langkah kepolisian yang berani menetapkan tersangka dan menahan Hercules beserta puluhan anak buahnya.
Sebab, Hercules sendiri sudah menyatakan akan patuh mengikuti semua proses hukum di kepolisian. "Kami sudah sarankan, sudah bilang ke Pak Hercules, 'sudah santai saja', dan dia ikuti saran kami untuk ikuti proses hukum ini. Pokoknya, dia sekarang sudah taat hukum. Tadi, dia juga bilang, ikuti proses hukum dengan baik, yah sekarang enggak apa-apa," kata Ikraman.
"Enggak ada anak-anak yang kesal, ngapain segala kesal-kalas sama polisi, ikuti saja proses hukumnya biar cepat selesai," tambahnya.