TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kartu intelijen yang ditemukan petugas kepolisian dari sebuah mobil yang disita Polda Metro Jaya dari sekitar lokasi penangkapan Hercules Rozario Marshal di Kembangan, Jakarta Barat, ternyata bukan dikeluarkan dari lembaga resmi intelijen negara.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Rumah Makan Ikan Bakar Banyuwangi, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2013).

"Setelah diperiksa kartu tersebut bukan dikeluarkan dari badan formal, tetapi dikeluarkan dari keormasan," ucap Rikwanto.

Menurutnya kartu intelijen yang ditemukan dan disimpan dalam dompet khusus ID card tersebut berfungsi untuk anggota ormas yang mengeluarkan dalam menggali informasi yang dibutuhkan kelompoknya.

"(Kartu) itu adalah dari keormasan tertentu yang menunjuk sang pemilik adalah sebagai pengumpul informasi untuk ormas tersebut," jelas Rikwanto.

Rikwanto mengatakan Kartu anggota Intelijen tersebut dikeluarkan oleh lembaga LRM RI. Kartu tersebut ditemukan saat anggota Resmob Polda Metro Jaya tengah menggeledah sebuah mobil Daihatsu dengan nomor polisi B 1133 UVD silver.

Dari dalam mobil yang diduga milik Franky tersebut ditemukan uang Rp 300 ribu, satu buah golok, senjata api dengan peluru enam buah, tas berisi satu potong kayu, BPKB, handphone, sebuah kartu bertuliskan intelijen atas nama Franky, puluhan peluru gotri, empat buah cincin, dua buah batu bulat, pisau dapur, alat pancing, satu senapan angin serta 10 kotak pelurunya, satu tabung gas

Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, kartu anggota Intelijen itu dikeluarkan oleh lembaga LRM RI. Kemudian terdapat foto atas nama AA Franky Hercules KK. Dan saat ini Franky dititipkan di tahanan Polres Jaksel.

Klik: