Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penumpang Kereta Ekonomi Kumpulkan Koin dan Tanda Tangan

Ratusan penumpang yang tergabung dalam Keluarga Besar KRL Lintas Serpong - Tanah Abang, Kamis (28/3/2013) pagi, menggelar aksi

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penumpang Kereta Ekonomi Kumpulkan Koin dan Tanda Tangan
Warta Kota/Valentino Verry
Para pengguna kereta ekonomi, menggelar aksi damai di Stasiun Sudimara, Jombang, Kota Tangerang Selatan, Kamis (28/3/2013) pagi. Dalam aksi tersebut mereka mengumpulkan koin dan tanda tangan sebagai bentuk penolakan penghapusan kereta ekonomi. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Valentino Verry

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ratusan penumpang yang tergabung dalam Keluarga Besar KRL Lintas Serpong - Tanah Abang, Kamis (28/3/2013) pagi, menggelar aksi mengumpulkan koin dan tanda tangan, di Stasiun Sudimara, Jombang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan penghapusan kereta api ekonomi menjadi kereta listrik.

"Ini bukan demo, tapi reaksi atas rencana penghapusan kereta ekonomi," ujar Abi, koordinator aksi, saat ditemui Wartakotalive.com, Kamis (28/3/2013).

Menurut Abi, pengguna kereta ekonomi bertarif Rp 1.500, adalah masyarakat kecil yang penghasilannya pas-pasan. Karena itu jika dihapus dan diganti dengan kereta listrik yang tarifnya Rp 8.000, mereka akan keberatan.

"Beban kehidupan ini makin berat. Harga sembako sudah merangkak naik belum lagi tarif dasar listrik (TDL) dan BBM yang kabarnya juga mau naik. Apa tidak berat itu?" ucapnya setengah bertanya.

Karena itu, dengan alasan apapun, rencana penghapusan kereta ekonomi, kata Abi, harus ditolak.

Berita Rekomendasi

"Sesuai pasal 33 UUD 1945 sudah jelas, bahwa warga negara mempunyai hak untuk menikmati pelayanan dari pemerintah," tandasnya.

Datuk, salah seorang pengguna kereta ekonomi, mengatakan dirinya sangat mendukung aksi penolakan penghapusan kereta ekonomi itu.

"Setiap hari saya menggunakan kereta ekonomi dari Stasiun Sudimara ke Tanah Abang dengan tarif Rp 1.500. Kalau tiba-tiba diganti dengan kereta listrik yang tarifnya Rp 8.000 tentu sangat berat," ucap Datuk yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima di Tanah Abang.

Ratna, pengguna kereta ekonomi lainnya, mengatakan hal yang sama.

"Waduh kalau sampai diganti dan disuruh naik kereta yang tarifnya Rp 8.000 sangat berat mas. Pengeluaran jadi membengkak, sementara gaji naiknya kecil," ujar pelayan toko di Tanah Abang.

Dalam aksi tersebut, juga dikumpulkan koin dan tanda tangan penolakan penghapusan kereta ekonomi. Menurut Abi, koin dan tanda tangan yang terkumpul selanjutnya akan diserahkan kepada Kementerian Perhubungan dan PT KAI.

"Kami ingin menunjukkan kepada pemerintah bahwa rakyat benar-benar menolak," ujarnya.

Meskipun aksi digelar di area peron, sama sekali tidak mengganggu aktivitas pemberangkatan penumpang.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas