Laporan wartawan Warta Kota

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Meski berada di kantornya, tak menjamin mesin anjungan tunai mandiri (ATM) aman dari tindakan kriminal.

Buktinya ATM BRI yang berada di Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Unit Maruyung, Limo, Depok digondol maling, Sabtu (6/4/2013) sekitar pukul 04.00 WIB.

Diduga kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sebab informasi yang diperoleh menyebutkan Jumat (5/4/2013) ATM tersebut baru diisi uang.

Ahmad (35) warga Kampung Maruyung RT03/4, Maruyung, Limo, Depok, mengatakan, dari informasi yang diperolehnya menyebutkan pada Jumat malam itu KCP BRI Unit Maruyung itu hanya dijaga oleh seorang satpam. Namun pada saat kejadian tersebut, satpam berada di dalam kantor.

"Saya tidak tahu persis kejadiannya. Informasinya begitu. ATM nya baru diisi kemarin. Satpamnya tidak tahu kalau ATM dibobol. Kejadian pembobolan itu baru diketahui pada Sabtu pagi. Polisi udah ramai," ujarnya.

Menurut Ahmad, informasi yang diperolehnya itu menyebutkan maling ATM itu datang dengan mengendarai mobil. Di antara para pelaku ada yang membawa pistol. Kemudian para pelaku masuk ke ruangan ATM yang berada halaman depan kantor BRI tersebut. Mereka pun merusak bagian bawah ATM dan membawa ATM itu ke dalam mobil.

"Katanya karena pelaku membawa pistol maka satpam tidak berani keluar. Informasinya begitu," imbuhnya.

Sementara itu, pihak KCP BRI Unit Maruyung tak bau berbicara saat dimintai keterangannya terkait peristiwa tersebut.

Kapolsek Limo, Kompol Sujanto membenarkan kejadian tersebut. Ia menambahkan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga sudah memeriksa sejumlah saksi. Mengenai jumlah uang di dalam ATM itu kami belum tahu pasti," tuturnya.

Sujanto juga belum dapat memastikan ada keterlibatan orang dalam pada peristiwa itu ketika ditanya wartawan, karena penggondolan ATM itu setelah diisi uang. Jawaban yang sama juga disampaikan Sujanto saat ditanya komplotan yang pencuri mesin ATM itu pemain lama atau baru.

"Kami masih menyelidiki. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelakunya sudah bisa kami tangkap," ujarnya.